Bukan Cuma COVID! Ini Penyakit yang Diam-Diam Meningkat Parah Saat Pandemi

Sahabat.com - Selama ini kita fokus banget sama COVID-19. Tapi tahukah kamu, ada banyak penyakit lain yang juga makin parah karena pandemi? 

Yup, sebuah studi besar dari British Medical Journal menunjukkan kalau gangguan mental, malaria, dan penyakit jantung jadi "korban diam-diam" selama krisis global itu.

Karena sistem kesehatan dunia terganggu, banyak layanan medis untuk penyakit non-COVID jadi terbengkalai. 

Mulai dari keterlambatan diagnosis, pengobatan yang terhambat, sampai akses layanan dasar yang terputus. Akibatnya, banyak kondisi kesehatan yang justru makin memburuk.

Data yang dikumpulkan dari 204 negara menunjukkan lonjakan kasus depresi pada anak usia 5 sampai 14 tahun naik sampai 23%! Dan yang bikin sedih, kematian karena malaria pada anak di bawah lima tahun naik 14%. 

Sementara itu, orang tua—terutama usia 70 ke atas—mengalami peningkatan drastis dalam kasus jantung dan stroke.

Menurut para peneliti, kita nggak boleh lagi cuma mikir soal pengendalian infeksi kalau ada pandemi. 

Mereka bilang, “Kita perlu strategi yang lebih luas dan tangguh. Harus ada pendekatan yang memperhitungkan dampak jangka panjang dan menyeluruh pada sistem kesehatan."

Peneliti dari BMJ juga menyebutkan pentingnya data seperti ini buat bantu negara-negara memperkuat rencana pemulihan. 

"Dengan data yang tepat, kita bisa membuat langkah pemulihan yang lebih cerdas. Bukan cuma merespons, tapi juga mencegah agar hal serupa nggak kejadian lagi," tulis mereka dalam editorial yang menyertai studi ini.

Beberapa solusi yang ditawarkan adalah memperkuat layanan kesehatan primer, memperluas jaringan pemantauan penyakit, dan memastikan bahwa layanan kesehatan universal benar-benar menjangkau masyarakat paling rentan. Intinya, jangan sampai krisis berikutnya bikin kita keteteran lagi.

Jadi, pelajaran penting dari pandemi ini: kesehatan itu bukan cuma tentang satu penyakit, tapi tentang sistem yang tangguh dan siap hadapi berbagai situasi. Kalau kita nggak siap dari sekarang, yang jadi korban bisa lebih banyak—dan sering kali, yang paling rentan yang paling menderita.