Cuma Dua Genggam Sehari, Kacang Tanah Bisa Tajamkan Ingatan? Ini Kata Peneliti!

Sahabat.com - Penelitian terbaru dari Maastricht University Medical Center, Belanda, menemukan bahwa makan dua porsi kacang tanah setiap hari mungkin membantu mendukung kesehatan otak, terutama pada orang berusia 60 hingga 75 tahun. 

Studi ini mengamati peserta selama fase kontrol dan fase konsumsi kacang, dan hasilnya cukup menarik. Para peneliti mencatat adanya peningkatan aliran darah ke otak serta perbaikan memori verbal setelah peserta rutin mengonsumsi 60 gram kacang tanah panggang berkulit setiap hari.

Peneliti menjelaskan bahwa kacang tanah kaya akan protein, lemak sehat, antioksidan, dan L-arginine—nutrisi yang dikenal mendukung kesehatan pembuluh darah. Mereka menduga bahwa peningkatan aliran darah ke area frontal dan temporal otak berkontribusi pada membaiknya kemampuan mengingat kata. 

“Temuan ini menunjukkan adanya potensi manfaat, meski belum bisa dianggap sebagai pengobatan untuk penurunan fungsi kognitif,” ujar para peneliti dalam laporan mereka.

Hasil penelitian juga menemukan penurunan tekanan darah sistolik sebesar 5 mmHg, yang dikenal dapat mengurangi risiko serangan jantung dan stroke. Namun, pakar independen mengingatkan bahwa temuan ini masih perlu diteliti lebih lanjut. 

Tommy Wood, seorang neuroscientist di Seattle, mengatakan, “Ini studi yang menarik, tetapi ukuran sampelnya kecil, sehingga masih dibutuhkan penelitian lanjutan.” 

Ia menyarankan alternatif seperti dark chocolate, buah beri, atau kacang pohon bagi mereka yang tidak bisa mengonsumsi kacang tanah.

Pendapat serupa disampaikan oleh Dr. Edmond Hakimi dari Long Island, yang menilai hasilnya menjanjikan namun tetap harus diuji pada kelompok yang lebih besar. 

“Hubungan antara konsumsi kacang, aliran darah otak, dan performa memori memang terlihat positif, tetapi studi lanjutan dibutuhkan untuk memastikan manfaat jangka panjang,” ujarnya.

Dengan hasil awal yang cukup meyakinkan, kacang tanah mungkin bisa menjadi camilan sederhana yang bermanfaat untuk otak. Namun seperti biasa, penelitian lanjutan akan menentukan seberapa kuat manfaat ini untuk berbagai kelompok usia dan kondisi kesehatan.