Giorgio Armani Meninggal di Usia 91 Tahun, Warisan Mode Abadi yang Sudah Direncanakan dengan Sempurna

11 September 2025 17:04
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Sang maestro asal Italia ini pergi dengan tenang di tengah keluarganya, setelah beberapa tahun terakhir menghadapi masalah kesehatan yang membuatnya absen dari panggung peragaan busana Milan untuk pertama kalinya dalam lima dekade.

Sahabat.com - Dunia mode kehilangan salah satu ikon terbesarnya, Giorgio Armani, yang meninggal dunia pada usia 91 tahun. 

Sang maestro asal Italia ini pergi dengan tenang di tengah keluarganya, setelah beberapa tahun terakhir menghadapi masalah kesehatan yang membuatnya absen dari panggung peragaan busana Milan untuk pertama kalinya dalam lima dekade. 

Kehilangan ini langsung memicu gelombang duka dari para desainer, selebriti, hingga pencinta mode di seluruh dunia, sementara sebuah upacara penghormatan akan digelar di Milan, kota yang turut ia jadikan pusat mode dunia.

Armani yang lahir di Piacenza, Italia, awalnya bercita-cita menjadi seorang dokter. Namun hidup membawanya ke jalur berbeda ketika ia meninggalkan sekolah kedokteran dan bekerja sebagai penata jendela toko serta pembeli di sebuah departement store di Milan. 

Dari sana, ia mulai mendesain pakaian pria untuk Nino Cerruti dan dengan cepat dikenal karena karyanya yang penuh inovasi dan kualitas. 

Pada tahun 1975, bersama Sergio Galeotti, ia mendirikan label Giorgio Armani yang kemudian berkembang pesat ke lini busana wanita, aksesori, parfum, hingga interior rumah.

Gayanya yang minimalis namun elegan berhasil merevolusi dunia fashion modern. Armani dikenal sebagai pencipta “power suit” yang mendefinisikan gaya profesional, serta sebagai pelopor brand gaya hidup yang menyeluruh. 

Dari Richard Gere dalam film American Gigolo hingga deretan bintang Hollywood di karpet merah, karyanya selalu menjadi simbol kelas dan kemewahan yang tidak berlebihan. Dalam lebih dari lima puluh tahun kariernya, Armani membangun salah satu kerajaan mode terbesar dan paling sukses di dunia.

Meski tidak memiliki anak, Armani jauh-jauh hari telah menyiapkan rencana suksesi yang matang. Kendali atas grup Armani akan dibagi kepada enam penerus terpilih: saudara perempuannya Rosanna, dua keponakan perempuan, satu keponakan laki-laki, kolaborator setianya Pantaleo (Leo) Dell’Orco, serta sebuah yayasan amal. 

Semua penerus ini sudah lebih dulu duduk di dewan perusahaan, dan akan mengatur jalannya kerajaan mode tersebut sesuai aturan yang ia tetapkan sejak 2016.

Tak hanya soal keuangan, Armani juga meninggalkan pesan tegas tentang identitas mereknya. Ia berpesan agar Armani selalu mempertahankan gaya yang “esensial, modern, elegan, dan tidak berlebihan, dengan perhatian pada detail dan kenyamanan.” Bahkan, ia menuliskan tata cara penunjukan direktur gaya untuk memastikan arah kreatif tetap sejalan dengan visi yang ia bangun.

Dari sisi bisnis, Armani juga memberikan aturan ketat. Langkah besar seperti penawaran saham perdana atau merger tidak diperbolehkan hingga lima tahun setelah kepergiannya, demi menjaga stabilitas. 

Saat ini, perusahaan tetap dimiliki secara pribadi dengan pendapatan tahunan lebih dari 2,68 miliar dolar, dan berpotensi bernilai lebih dari 5,8 miliar dolar jika suatu saat go public.

Pihak keluarga dan para kolaboratornya telah berjanji untuk menjaga nilai-nilai yang ia tanamkan, mempertahankan independensi merek, sekaligus melanjutkan standar tinggi yang menjadi ciri khas Armani. 

Yayasan amal yang ia bentuk juga akan menjadi bagian penting dari warisan ini, mengarahkan sebagian keuntungan untuk kegiatan sosial.

Seperti yang pernah diungkapkan Armani dalam wawancara sebelumnya, “Saya selalu percaya bahwa kesederhanaan adalah bentuk tertinggi dari keanggunan.” 

Kalimat itu kini menjadi penegasan warisan yang ia tinggalkan—bahwa elegansi sejati tidak akan lekang oleh waktu.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment