Ternyata COVID-19 Ringan Nggak Bikin Ginjal Rusak, Tapi Kalau Masuk Rumah Sakit Bisa Bahaya Banget!

Sahabat.com - Buat kamu yang pernah kena COVID-19 tapi nggak sampai dirawat di rumah sakit, ada kabar yang bisa bikin kamu lega. 

Studi besar-besaran dari Inggris yang melibatkan lebih dari 13 juta orang menemukan bahwa COVID-19 ringan nggak terbukti menyebabkan kerusakan ginjal jangka panjang. 

Jadi, kalau kamu dulu cuma isoman di rumah tanpa gejala berat, sepertinya ginjal kamu aman-aman saja.

Tapi beda cerita buat pasien yang sempat masuk rumah sakit karena COVID-19 parah. 

Mereka ternyata punya risiko tinggi mengalami gagal ginjal atau kerusakan ginjal jangka panjang. 

Penelitian ini dilakukan oleh tim dari London School of Hygiene & Tropical Medicine (LSHTM) bareng Universitas Oxford, lewat platform OpenSAFELY yang ngumpulin data dari catatan kesehatan elektronik di Inggris.

Dari total data yang dianalisis, lebih dari 3,5 juta orang pernah terinfeksi COVID-19, sementara 10 juta lainnya nggak tercatat kena virus ini. Orang-orang yang udah cuci darah atau punya transplantasi ginjal sebelumnya nggak dimasukkan dalam studi ini. 

Nah, dari mereka yang kena COVID-19 dan sempat dirawat, ternyata risikonya tujuh kali lebih besar untuk mengalami gagal ginjal dibanding yang nggak kena COVID-19.

Menurut Dr. Viyaasan Mahalingasivam, peneliti utama sekaligus dokter ginjal di Barts Health NHS Trust, ini adalah studi terbesar yang pernah dilakukan soal dampak jangka panjang COVID-19 terhadap ginjal. 

"Waktu pandemi sedang tinggi-tingginya, banyak banget pasien yang datang dalam kondisi ginjalnya parah sampai butuh dialisis. Itu bikin kita khawatir kalau-kalau infeksi ringan juga bisa bikin kerusakan pelan-pelan," katanya. 

Tapi kabar baiknya, kekhawatiran itu ternyata nggak terbukti.

Meski begitu, buat mereka yang dirawat di ICU atau mengalami cedera ginjal akut saat sakit COVID-19, risiko gagal ginjalnya tetap tinggi. 

Bahkan, risikonya juga bervariasi tergantung etnis, dengan kelompok etnis kulit hitam yang paling rentan.

Dr. Laurie Tomlinson, profesor epidemiologi klinis di LSHTM, menambahkan, "Temuan ini bisa jadi kabar baik buat pasien dengan penyakit ginjal yang sempat kena COVID-19 ringan. Tapi kita tetap harus waspada karena cukup banyak pasien yang setelah dirawat karena COVID-19 malah berujung ke gagal ginjal."

Para peneliti juga menekankan pentingnya vaksinasi dan akses cepat ke perawatan medis, apalagi buat kelompok yang berisiko tinggi. Selain itu, pasien yang sudah keluar dari rumah sakit setelah sembuh dari COVID-19 harus tetap diawasi kondisi ginjalnya.

So, meskipun kamu pernah kena COVID-19, selama nggak parah-parah amat, kamu bisa sedikit bernapas lega. Tapi buat kamu yang atau orang terdekatnya sempat dirawat karena COVID-19, penting banget buat rutin cek kesehatan ginjal, ya!