CEO Hugo Boss: China Jadi Trendsetter Mode dan Teknologi Baru di Dunia

15 Mei 2023 02:47
Penulis: Adiantoro, lifestyle
CEO Hugo Boss, Daniel Grieder mengatakan China menjadi trendsetter mode dan teknologi baru di dunia. (Reuters)

Sahabat.com - CEO Hugo Boss, Daniel Grieder mengatakan China telah menjadi trendsetter mode dan teknologi baru dunia.

"Orang China selalu terbuka untuk mengeksplorasi hal-hal baru dan mengharapkan tidak hanya produk berkualitas tinggi dari sebuah merek, tetapi juga pengalaman konsumsi berkualitas tinggi seperti produk kami yang paling trendi," kata Grieder dalam wawancara baru-baru ini, seperti dilansir dari Xinhua, Senin (15/5/2023).

Hugo Boss, perusahaan mode dan gaya hidup global itu, memiliki sekitar 17.000 karyawan di seluruh dunia dan menawarkan pakaian, sepatu, dan aksesori wanita dan pria. Grieder sendiri telah menjadi CEO sejak Juni 2021. Selain itu, kata dia, orang China juga sangat digital dan paham teknologi. 

"Kami melihat banyak tren yang sebenarnya bisa kami alami di China terlebih dahulu, terkadang sebelum menyebar di Eropa," tambahnya.

Menurutnya, masyarakat China sangat terbuka dengan hal baru, dan mereka menginginkan pengalaman baru di toko maupun secara online.

Grieder mengatakan dia sangat puas dengan kinerja merek tersebut di China, dan didorong oleh kekuatan konsumsi yang tumbuh di China, perusahaan telah mengumumkan rencana untuk meluncurkan lebih banyak toko dan sub-merek di sana.

"Kami sudah memiliki lebih dari 200 titik penjualan di China di 65 kota. Kami memiliki tim yang sangat kuat dan kami berada dalam posisi yang sangat kuat. Kami melihat banyak peluang untuk membuka lebih banyak toko tetapi juga untuk meluncurkan cabang baru," imbuhnya.

Awal bulan ini, perusahaan yang berkantor pusat di Metzingen, Jerman itu, melaporkan lonjakan penjualan grup yang disesuaikan dengan mata uang sebesar 25 persen menjadi 968 juta euro (UA$1 miliar) pada kuartal pertama (Q1) dan memperkirakan penjualan grup akan meningkat sebesar 10 persen menjadi sekitar 4 miliar euro pada 2023.

"Bisnis kami di China menunjukkan kinerja yang sangat kuat dengan peningkatan 25 persen," cetus Grieder.

Dia menyoroti jika China berada pada momentum positif yang didorong oleh permintaan konsumen yang tinggi. "Kami berada di jalur yang baik di China," tukas Grieder.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment