Minum Kopi Dapat Pengaruhi Komposisi Mikrobioma Usus, Temuan Penelitian Terbaru

25 November 2024 13:15
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Penelitian ini menambah pemahaman kita tentang bagaimana pola makan dan minuman mempengaruhi komunitas mikroba dalam tubuh manusia, yang hingga kini masih terus diteliti lebih lanjut.

Sahabat.com - Sebuah penelitian internasional baru-baru ini mengungkapkan bahwa kebiasaan minum kopi secara teratur dapat mempengaruhi komposisi mikrobioma usus manusia. Penelitian ini menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi kopi secara rutin memiliki jumlah bakteri usus tertentu yang lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsinya.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Microbiology ini melibatkan analisis sampel tinja dan darah dari ribuan orang di berbagai negara. Tim peneliti, yang dipimpin oleh Nathan McNulty dan Jeffrey Gordon dari Washington University School of Medicine, menganalisis data medis dari lebih dari 77.000 orang di Inggris, Amerika Serikat, dan 211 kohort lainnya untuk mengidentifikasi dampak konsumsi kopi terhadap mikrobioma usus.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi kopi memiliki tingkat bakteri Lawsonibacter asaccharolyticus yang hingga delapan kali lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi kopi. Temuan ini konsisten di seluruh dunia, mengindikasikan bahwa dampak ini mungkin bersifat universal.

Namun, meskipun para peneliti menemukan adanya perbedaan signifikan dalam jumlah bakteri ini, mereka belum dapat memastikan dampak langsung dari tingginya jumlah L. asaccharolyticus terhadap kesehatan manusia. Meski demikian, para peneliti menduga bahwa bakteri ini mungkin terkait dengan berbagai manfaat kesehatan yang sering dikaitkan dengan kebiasaan minum kopi.

McNulty dan Gordon menyarankan bahwa temuan ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan atau minuman tertentu—seperti kopi—dapat memberikan dampak besar pada mikrobioma usus, yang berperan penting dalam kesehatan pencernaan dan tubuh secara keseluruhan.

Penelitian ini menambah pemahaman kita tentang bagaimana pola makan dan minuman mempengaruhi komunitas mikroba dalam tubuh manusia, yang hingga kini masih terus diteliti lebih lanjut.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment