Waspada! Kebiasaan Makan Ini Ternyata Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Pankreas

Sahabat.com - Kanker pankreas dikenal sebagai salah satu kanker paling agresif, dan meski tidak ada satu makanan yang menjadi penyebab tunggal, pola makan ternyata berpengaruh pada risikonya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging merah dan daging olahan secara rutin dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami kanker pankreas. 

Ahli gizi Meghan Laszlo mengatakan, “Bukti memang beragam, tetapi beberapa studi menemukan bahwa konsumsi daging merah dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko kanker pankreas.”

Cara mengolah daging juga ikut memengaruhi risikonya. Menurut Karen Smith, “Memasak daging dengan suhu tinggi seperti digoreng atau dipanggang dapat menghasilkan senyawa berbahaya seperti HCA dan PAH, yang dalam beberapa penelitian dikaitkan dengan risiko kanker.” 

Banyak daging olahan juga melalui proses pengasapan yang membuatnya semakin kaya senyawa tersebut. Ditambah lagi, daging olahan biasanya mengandung nitrat dan nitrit yang berfungsi sebagai pengawet, namun dapat berpotensi meningkatkan risiko kanker.

Masalah lainnya datang dari heme iron, yakni jenis zat besi yang mudah diserap tubuh namun bisa memicu pembentukan radikal bebas. 

Elaine Siu menjelaskan, “Radikal bebas dapat merusak sel dan menyebabkan kerusakan DNA.” 

Selain itu, daging merah dan olahan sering kali tinggi lemak jenuh yang dapat meningkatkan peradangan kronis—kondisi yang mendukung perkembangan sel kanker.

Meski begitu, para ahli menegaskan bahwa penelitian masih terus berkembang dan hasilnya tidak selalu konsisten. 

Siu menambahkan, “Saya rasa tetap bijak untuk membatasi daging merah dan olahan karena risikonya juga berkaitan dengan kanker kolorektal, penyakit jantung, dan diabetes.”

Gaya hidup sehat secara keseluruhan jauh lebih berpengaruh dibanding satu jenis makanan. Mengurangi alkohol, tidak merokok, dan menjaga berat badan ideal adalah langkah penting. 

Smith menegaskan, “Ketika bicara soal kanker pankreas, gaya hidup secara keseluruhan jauh lebih penting daripada satu makanan tertentu.” 

Kamu tidak perlu menghindari daging merah sepenuhnya—cukup jadikan sebagai pilihan sesekali, bukan menu harian.