Anak Minta Smartphone Sejak Dini? Studi Ini Bongkar Usia Paling Aman dan Dampaknya bagi Kesehatan

15 Desember 2025 13:21
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Ilustrasi anak remaja sedang menatap layar smartphone, mencerminkan dilema orang tua di era digital.

Sahabat.com - Di era serba digital, pemandangan anak sekolah dasar sudah memegang smartphone bukan lagi hal asing. Banyak orang tua akhirnya luluh ketika anak merengek minta ponsel, dengan alasan agar mudah dihubungi atau tidak ketinggalan zaman. Namun di balik kemudahan itu, riset terbaru menunjukkan ada risiko kesehatan serius yang sering luput dari perhatian.

Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Pediatrics menemukan bahwa anak yang memiliki smartphone sebelum usia 12 tahun berisiko lebih tinggi mengalami depresi, obesitas, dan gangguan tidur, termasuk durasi tidur kurang dari sembilan jam per malam. 

Bahkan, semakin dini anak memiliki smartphone, semakin besar pula risiko yang muncul, terutama terkait berat badan dan kualitas tidur. Anak yang baru mendapatkan smartphone di usia 12–13 tahun pun tetap menunjukkan kondisi kesehatan mental dan tidur yang lebih buruk dibandingkan anak yang belum memilikinya.

Ran Barzilay, MD, PhD, psikiater anak dan remaja dari Children’s Hospital of Philadelphia sekaligus penulis studi ini, menegaskan bahwa keputusan memberi smartphone bukan hal sepele. 

“Orang tua perlu memandang pemberian smartphone pertama sebagai keputusan yang punya implikasi kesehatan,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Leah Brogan, PhD, psikolog dan dosen psikiatri di Cooper Medical School of Rowan University. Ia menilai smartphone adalah inovasi besar abad ke-21, tetapi juga membawa risiko jangka panjang bagi kesehatan fisik dan mental anak. 

Menurutnya, tidak ada usia ideal yang sama untuk setiap anak, namun ia merekomendasikan smartphone baru dipertimbangkan saat anak memasuki usia SMA. 

“Kepemilikan smartphone sebelum usia 13 tahun terbukti berdampak buruk,” kata Brogan.

Bagi keluarga yang anaknya sudah terlanjur menggunakan smartphone, aturan tetap penting. Orang tua disarankan rutin mengajak anak berdiskusi soal dampak ponsel terhadap tidur, aktivitas fisik, dan kehidupan sosial di dunia nyata. 

Aturan seperti larangan ponsel saat makan bersama, tidak membawa ponsel ke kamar tidur, serta waktu khusus untuk aktivitas keluarga tanpa gawai bisa menjadi langkah sederhana namun efektif. Tak kalah penting, orang tua juga perlu memberi contoh dengan membatasi penggunaan ponsel mereka sendiri agar anak merasa didampingi, bukan sekadar diatur.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment