Asbes Masih Ditemukan dalam Beberapa Kosmetik, Ini Alasannya

21 November 2024 14:09
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Pada investigasi BBC 2024, dua dari delapan sampel kosmetik yang mengandung talc ditemukan mengandung jejak asbes. Talc dan asbes memiliki kesamaan dalam komposisi mineralnya, meskipun struktur mikroskopisnya berbeda.

Sahabat.com - Asbes, bahan penyebab kanker yang terkenal, pernah digunakan secara luas sepanjang abad ke-20, termasuk dalam bahan bangunan, kampas rem, hingga salju palsu di film seperti The Wizard of Oz dan White Christmas. 

Pada 1960-an, ditemukan hubungan antara paparan asbes dan mesothelioma, kanker paru-paru yang mematikan. Sejak itu, penggunaan asbes dilarang di Inggris pada 1999, namun dampaknya masih terus dirasakan hingga kini.

Paparan asbes menjadi penyebab utama mesothelioma, yang memerlukan waktu puluhan tahun untuk berkembang. Pada abad ke-21, beberapa wanita menggugat perusahaan kosmetik terkait paparan asbes yang menyebabkan mesothelioma.

Asbes adalah kelompok mineral yang terdiri dari enam jenis serat berbahaya, seperti chrysotile (putih), amosite (coklat), dan crocidolite (biru). Serat ini dapat terpecah menjadi partikel halus yang terhirup, masuk ke dalam tubuh, dan menempel di jaringan mesotelium, yang melapisi paru-paru, perut, dan jantung. Reaksi tubuh terhadap serat ini dapat menyebabkan kerusakan dan kanker.

Meski tidak sengaja digunakan, asbes dapat mencemari talc, bahan umum dalam kosmetik seperti bedak dan blush on. Pada investigasi BBC 2024, dua dari delapan sampel kosmetik yang mengandung talc ditemukan mengandung jejak asbes. Talc dan asbes memiliki kesamaan dalam komposisi mineralnya, meskipun struktur mikroskopisnya berbeda.

Industri talc masih menghindari regulasi ketat, dan metode pengujian yang digunakan terbatas dalam mendeteksi kontaminasi asbes. Oleh karena itu, penggunaan kosmetik berbahan talc berisiko, terutama karena bedak yang dihirup dapat mengandung serat asbes yang berbahaya.

Dengan meningkatnya bukti dan risiko kesehatan, penting bagi konsumen untuk lebih waspada terhadap potensi bahaya kosmetik berbahan talc.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment