Bahaya Berlama-lama di Sauna Tanpa Hidrasi yang Cukup: Peringatan Dokter

08 Januari 2025 15:04
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Wanita tersebut mengingatkan bahwa pengalaman ini menunjukkan betapa pentingnya hidrasi yang cukup sebelum memasuki sauna. Sebagai pengguna sauna rutin, ia merasa bahwa kurangnya konsumsi air menjadi faktor yang menyebabkan masalah tersebut.

Sahabat.com - Berjemur terlalu lama di sauna dapat meningkatkan risiko terkena sengatan panas, terutama jika tubuh belum terhidrasi dengan cukup air, menurut peringatan para dokter dalam jurnal BMJ Case Reports. Peringatan ini muncul setelah mereka merawat seorang wanita yang kondisinya memerlukan perawatan rumah sakit.

Serangan panas, meskipun jarang terjadi, dapat berisiko mengancam nyawa, bahkan pada orang yang tidak memiliki faktor risiko serius, seperti penyakit jantung, gangguan paru-paru, atau gangguan saraf, serta konsumsi alkohol berlebihan atau penggunaan obat-obatan tertentu. Serangan panas terjadi ketika suhu tubuh naik drastis di atas 40°C, yang dapat mengganggu fungsi otak.

Para dokter merawat seorang wanita berusia 70-an yang ditemukan tidak sadarkan diri di sauna di pusat kebugaran setempat setelah berlatih peregangan selama sekitar 45 menit. Suhu tubuhnya mencapai 42°C, sementara suhu tubuh normal adalah sekitar 36,4°C. Tekanan darahnya sangat rendah, dan detak jantungnya sangat cepat. Ia juga mengalami kejang setelah tiba di rumah sakit.

Wanita tersebut sebelumnya diketahui menderita diabetes tipe 1 dan gangguan tiroid, namun tidak memiliki kebiasaan merokok atau minum alkohol secara berlebihan. Ia juga rutin berkunjung ke pusat kebugaran, sehingga kondisi ini menjadi kasus yang jarang.

Untuk menstabilkannya, wanita ini segera didinginkan dengan handuk basah dan kipas angin serta diberikan cairan infus. Tes darah menunjukkan adanya gangguan fungsi ginjal dan hati, serta indikasi serangan jantung ringan dan kerusakan otot.

Setelah suhu tubuhnya kembali normal dalam dua jam, ia mulai sadar kembali, meskipun masih merasa bingung dan mengantuk selama dua hari. Kondisinya membaik dalam tiga hari, dan ia tidak mengalami kejang lagi selama perawatan yang berlangsung 12 hari. 26 hari setelah kejadian, kondisi fisiknya hampir pulih sepenuhnya, meskipun ia masih merasa sedikit lelah dan mengalami gangguan fungsi hati ringan.

Meskipun kasus ini merupakan satu dari sedikit laporan, peringatan ini penting. Dalam beberapa kasus serupa, bahkan ada yang meninggal dunia akibat sengatan panas. Angka kematian pada orang lanjut usia bisa lebih dari 50%, dan risiko kematian meningkat jika ada disfungsi organ.

Penting juga untuk diingat bahwa kematian akibat sengatan panas meningkat selama gelombang panas, yang semakin sering terjadi karena suhu global yang semakin tinggi. Waktu yang dibutuhkan untuk mendinginkan tubuh sangat penting. Semakin lama tubuh berada dalam kondisi suhu tinggi, semakin besar kerusakan yang terjadi pada sel tubuh.

Wanita tersebut mengingatkan bahwa pengalaman ini menunjukkan betapa pentingnya hidrasi yang cukup sebelum memasuki sauna. Sebagai pengguna sauna rutin, ia merasa bahwa kurangnya konsumsi air menjadi faktor yang menyebabkan masalah tersebut.

 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment