Bali Ramai Disebut Dijajah Turis Asing, Menparekraf Bilang Begini

30 Mei 2024 10:18
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Turis asing di Bali tengah berselfi dengan latar panorama keindahan alam Bali. (iStockphoto)

Sahabat.com - Baru-baru ini ramai tudingan yang menyebut jika Provinsi Bali dijajah turis asing. Terkait tudingan yang ramai di media sosial itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menolak tegas soal tudingan Bali dijajah turis asing.  

"Saya tidak sepakat sama sekali. Bali, menurut saya, justru menjadi destinasi utama yang ingin dikunjungi, kalau ada top 10 destinasi dunia itu Bali selalu masuk posisi satu, dua, atau minimal tiga besar," ujar Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno menambahkan, apabila turis asing di Bali melanggar aturan setempat dan negara, pihaknya sanggup mendeportasi mereka ke negara asal.

"Langkah konkretnya merupakan penegakan aturan secara tegas buat para pelanggar aturan. Tidak terdapat toleransi apalagi yang berkaitan menggunakan kesempatan kerja, berkaitan menggunakan penyalahgunaan izin tinggal dan lain sebagainya," tambah Sandiaga.

"Apabila mereka melanggar dan telah terdapat beberapa kali pelanggarannya, pihak imigrasi telah berkoordinasi menggunakan kita maka kita tidak ragu-ragu buat mendeportasi," lanjutnya.

Selanjutnya, Sandiaga menanggapi bisnis bagi WNA di Bali yang dipercaya gampang didapatkan.

Padahal, kata Sandiaga, penyederhanaan perizinan termasuk keliru satu transformasi layanan publik demi menaikkan ekonomi negara, bukan hanya terjadi pada Bali.

"Nah, yang terjadi pada Bali itu sama dengan daerah lain di Indonesia, dimana rakyat yang ingin berusaha itu diberikan kemudahan, namun semuanya wajib mengikuti, mengacu dalam  regulasi yg kita miliki," tegas Sandiaga.

WNA juga tidak diperbolehkan mengambil porsi kesempatan kerja bagi warga lokal sesuai peraturan undang-undang, setelah mereka mendapatkan izin usaha.

Selain Sandiaga Uno, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjokorda Bagus Pemayun juga ikut menanggapi. Penolakan dia lontarkan. Karena menurutnya, baik warga lokal maupun turis asing harus tetap menjaga kekayaan wisata alam dan budaya Bali bersama-sama.

"Bali ini tidak seperti yang dikatakan, dijajah, tetapi istilah itu sering kali muncul. Hanya istilah," tutur Tjokorda.

Anggapan "Bali dijajah" wisman berawal dari munculnya unggahan di Instagram milik desainer perhiasan @wandaponika. Unggahan itu lalu menjadi viral di media sosial.  

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment