Sahabat.com - Seorang bayi meninggal dunia setelah ibunya melewati tanggal jatuh tempo persalinan karena keterbatasan kapasitas rumah sakit yang membuatnya tidak bisa menjalani induksi selama 60 jam, kata pengacara.
Induksi persalinan sebenarnya telah direncanakan untuk Chelsea Wootton saat usia kehamilannya memasuki minggu ke-41. Namun, menurut laporan dari firma hukum Irwin Mitchell, dalam sidang penyelidikan terhadap kematian Ava-Lea, Chelsea "tidak diperingatkan" mengenai bahaya melampaui masa tersebut.
Penyelidikan mengungkapkan bahwa keterlambatan dalam perawatan terhadap Ms. Wootton, yang berasal dari Birmingham, berkontribusi pada kematian bayi perempuan tersebut pada tahun lalu, kata firma hukum itu.
Sandwell and West Birmingham Trust, yang mengelola Rumah Sakit Kota Birmingham, menerima tanggung jawab atas kematian tersebut. Mereka mengungkapkan bahwa mereka telah "belajar dari tragedi ini."
Menurut keterangan firma hukum, pada 24 Agustus, sehari sebelum seharusnya Ms. Wootton datang ke rumah sakit, ia merasa kemungkinan sudah mulai mengalami kontraksi dan dirawat lebih awal. Namun, saat dirawat, "keterbatasan kapasitas rumah sakit" menghalanginya untuk menjalani induksi, seperti yang disampaikan di Sidang Koroner Birmingham dan Solihull.
Ms. Wootton dipulangkan pada 26 Agustus dan diminta untuk kembali keesokan harinya. Namun, sekitar dua jam kemudian, air ketuban pecah dan ia kembali dirawat di Rumah Sakit Kota Birmingham.
Pada keesokan harinya, ditemukan adanya mekonium, kotoran pertama bayi yang bisa menandakan stres pada bayi. Sebagai ibu yang pertama kali melahirkan, Ms. Wootton kemudian meminta dilakukan operasi caesar, namun permintaannya ditolak karena adanya kondisi darurat lainnya, kata Irwin Mitchell.
Detak jantung Ava-Lea kemudian menurun, dan Ms. Wootton setuju untuk melahirkan dengan bantuan forsep. Namun, Ava-Lea kekurangan oksigen karena menghirup mekonium dan meninggal dunia pada 29 Agustus, hanya 35 jam setelah dilahirkan.
Ms. Wootton mengatakan bahwa ia tidak diberi informasi mengenai "risiko jika melampaui waktu persalinan." Ia menyampaikan, "Saya terus berusaha mengungkapkan kekhawatiran dan meminta operasi caesar, namun saya merasa diabaikan. Hanya ketika detak jantung Ava-Lea menjadi perhatian, perawatan kami terasa menjadi prioritas."
"Kami akan selalu menghargai beberapa jam berharga yang kami habiskan bersamanya, tetapi saya tidak yakin kami akan bisa benar-benar melupakan apa yang terjadi."
Helen Hurst, Direktur Kebidanan Trust tersebut, mengatakan pihaknya telah meminta maaf kepada keluarga ketika bertemu untuk membagikan hasil penyelidikan.
"Ini sangat menyedihkan dan kami merasa sangat tertekan atas kehilangan Ava-Lea," kata Ms. Hurst.
"Kami semua telah belajar dari tragedi ini dan telah mengambil langkah-langkah untuk memantau perbaikan yang telah kami lakukan."
Trust juga menyampaikan simpati terdalam kepada keluarga dan teman-teman, tambahnya.
0 Komentar
Arnold Schwarzenegger Pernah Mengalami Katup Aorta Bikuspid, Seperti Apa Gejala dan Pengobatannya?
10 Mitos Kesehatan, Kulit, dan Kebugaran yang Harus Dihilangkan Sebelum Memasuki Tahun 2025
Studi: Minum Kopi Dapat Memperpanjang Umur Hingga 2 Tahun
Dongeng Membantu Mengajarkan Anak-Anak tentang Tidur yang Sehat
Beberapa Menit Olahraga Hari Ini Dapat Memberikan Dampak Luar Biasa bagi Otak Anda Esok Hari
Leave a comment