Sahabat.com - Sebagian orang, mungkin pernah merasakan kesepian. Banyak alasan yang membuat seseorang merasa dalam kesendirian. Namun jika kesepian dirasakan seseorang berlarut-larut, hati-hati, bisa jadi itu tanda depresi.
Kesepian adalah emosi kompleks yang biasanya mencakup perasaan cemas terhadap kurangnya koneksi atau komunikasi dengan makhluk lain. Menurut para ahli, kesepian merupakan keadaan mental yang melibatkan pikiran dan perasaan, karena banyak kasus yang melibatkan seseorang merasa kesepian padahal ia sedang berada di keramaian.
Ada banyak hal yang dapat membuat orang merasa kesepian. Menurut penelitian seorang psikolog dari University of Chicago, Amerika Serikat, kesepian bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti genetik, pengucilan, perpisahan dengan orang terdekat, atau karena faktor dalam diri orang itu sendiri seperti perasaan rendah diri.

Kesepian Seperti Apa yang Bisa Menyebabkan Depresi?
Tidak semua kesepian yang dialami seseorang merupakan tanda bahwa ia depresi. Seperti dijelaskan di awal, kesepian merupakan kondisi emosi yang normal dialami oleh siapa saja pada suatu waktu.
Kesepian yang masih wajar dan tidak berlarut-larut bukanlah masalah yang perlu ditangani secara khusus. Sementara kesepian yang bisa menyebabkan depresi adalah kesepian yang disertai beberapa gejala umum dari depresi, sebagai berikut:
1. Gelisah Berlebihan
Perasaan sendirian dan kesepian yang dialami bisa membuat seseorang merasa gelisah luar biasa. Kondisi bisa semakin parah ketika terjadi suatu masalah. Orang yang berpotensi mengalami depresi akan mengalami kegelisahan yang luar biasa, karena merasa tidak ada yang mampu memahami dirinya.
2. Merasa Tidak Berharga
Rasa kesepian yang terlalu berlarut-larut ditambah rasa rendah diri, akan membuat orang semakin berpotensi untuk depresi. Rasa rendah diri itu dapat berupa perasaan negatif bahwa dirinya tidak berharga, serta mulai berlebihan memikirkan kesalahan dan kegagalan yang pernah dialami.
3. Putus Asa
Merasa apa pun yang dilakukan tidak akan ada gunanya atau putus asa, merupakan bentuk emosi yang berbahaya jika beriringan dengan rasa kesepian. Banyaknya kasus bunuh diri akibat depresi selama ini juga banyak disebabkan oleh kesepian yang disertai oleh rasa putus asa. Mereka biasanya akan merasa tidak akan ada keadaan yang berubah, sekeras apapun berusaha.
4. Sulit Fokus dan Tidak Bergairah
Kondisi ini ditandai dengan hilangnya minat dan gairah untuk melakukan berbagai hal yang disukai serta rutinitas sehari-hari. Termasuk gairah seksual dengan pasangan, bagi mereka yang telah menikah. Hal ini akan semakin parah jika diiringi dengan adanya kesulitan untuk bisa fokus, bahkan pada hal-hal kecil sekalipun.
5. Gangguan Tidur
Gejala depresi yang satu ini ditandai dengan pola tidur yang tidak teratur. Orang yang mengalami gejala ini biasanya mengalami perubahan jam tidur. Misalnya pada suatu hari waktu tidur lebih sedikit dari biasanya, lalu di hari yang lain bisa tidur lebih lama dari biasanya, kemudian di hari lainnya malah mengalami sulit tidur (insomnia) bahkan tidak tidur semalaman. Gangguan tidur ini juga bisa jadi merupakan efek dari beberapa gejala lainnya, seperti perasaan takut dan gelisah yang berlebihan.
Itulah sedikit penjelasan mengenai kesepian dan gejala-gejala depresi yang umum terjadi.
Sumber: halodoc.com
0 Komentar
Liburan Bisa Picu Serangan Jantung? Waspada Holiday Heart Syndrome Saat Natal dan Tahun Baru
Anak Minta Smartphone Sejak Dini? Studi Ini Bongkar Usia Paling Aman dan Dampaknya bagi Kesehatan
Trik Bugar Usia 40+: Rahasia Latihan dari Pelatih Selebriti yang Bikin Tubuh Tetap Kuat & Awet Muda
Kok Bisa? Atlet Justru Punya Risiko Gangguan Irama Jantung Lebih Tinggi, Ini Penjelasannya
Sydney Sweeney Pamer Foto Berani Saat Bersiap ke Premiere ‘The Housemaid’, Netizen Terpukau
Riset Terbaru Ungkap Manfaat Kerja dari Rumah untuk Kesehatan Mental, Wanita Paling Diuntungkan
Riset Baru Ungkap Risiko Tersembunyi Tato: Bisa Ganggu Imunitas hingga Pengaruh Vaksin
Terbukti! Punya Hewan Peliharaan Bikin Lansia Lebih Panjang Umur dan Otak Tetap Tajam
Ramalan Shio Kuda 2026: Karier, Cinta, dan Kondisi Finansial
Leave a comment