Bikin Kulit Glowing dan Awet Muda, Tapi Retinol Juga Bisa Bikin Jerawatan? Ini Fakta Mengejutkannya!

04 Juni 2025 14:57
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Kalau kulitmu tetap merah, perih, atau mengelupas parah, lebih baik hentikan dulu pemakaiannya dan konsultasi ke dokter atau dermatolog. Ingat, setiap kulit beda-beda, jadi nggak ada salahnya cari tahu apa yang paling cocok buat kamu.

Sahabat.com - Retinol lagi naik daun banget belakangan ini, ya sahabat! Produk skincare satu ini seolah-olah ada di mana-mana, dari serum sampai night cream, semuanya janjiin kulit mulus, glowing, dan tentu saja tampak lebih muda. 

Tapi, pertanyaannya—apa benar retinol bisa bikin awet muda? Terus, aman nggak sih dipakai jangka panjang?

Retinol ini sebenarnya masih satu keluarga dengan retinoid, yang asalnya dari vitamin A. Nah, vitamin A sendiri penting banget buat kulit, penglihatan, sampai daya tahan tubuh. 

Di kulit, retinol diubah jadi bentuk aktif yang disebut asam retinoat—dan inilah yang bikin kulit kamu bisa lebih cerah dan kencang. Serunya lagi, kamu bisa beli produk retinol bebas di pasaran tanpa perlu resep dokter, asal nggak dalam dosis tinggi ya.

Banyak brand mengklaim retinol bisa mengurangi garis halus, menyamarkan flek hitam karena sinar matahari, bahkan bekas jerawat. Nggak cuma itu, retinol juga punya efek eksfoliasi ringan yang bikin pori-pori nggak gampang tersumbat. 

Tapi jangan salah, retinol yang lebih “powerful” biasanya cuma bisa didapetin lewat resep dokter, karena mengandung asam retinoat yang dikategorikan sebagai obat.

Jadi, gimana sih cara kerja retinol? Seiring bertambahnya usia, kulit kita jadi makin tipis dan gampang kering atau iritasi.

Di sinilah retinol berperan, karena dia bisa merangsang pertumbuhan sel-sel kulit baru yang lebih sehat. Bukan cuma itu, retinol juga bantu produksi kolagen—protein penting yang bikin kulit tetap kenyal dan elastis. 

Proses ini juga bantu mempercepat regenerasi kulit, jadi sel-sel kulit mati lebih cepat diganti sama yang baru. Hasilnya? Kulit lebih halus, bercahaya, dan warna kulit juga jadi lebih merata.

Tapi sahabat, hasilnya nggak instan ya. Bahkan, bisa jadi kamu ngalamin yang namanya "retinol purge", yaitu kondisi di mana jerawat muncul lebih banyak di awal pemakaian. Beberapa studi memang nemuin hal ini, tapi masih butuh riset lebih lanjut untuk benar-benar memastikannya. Intinya, jangan panik dulu kalau kulitmu sempat “berontak”.

Secara umum, kalau pakainya sesuai anjuran (biasanya antara 0.1% sampai 0.3%), efek sampingnya ringan kok. Kadang ada rasa kering, kemerahan, atau mengelupas di awal, tapi tubuh akan beradaptasi seiring waktu.

Ini disebut proses retinisation. Tapi perlu diingat juga, retinol bikin kulit jadi lebih sensitif terhadap sinar matahari. 

“Karena itu penting banget pakai sunscreen SPF 30 atau lebih setiap hari saat kamu pakai retinol,” kata para ahli.
Lalu siapa aja sih yang harus hati-hati pakai retinol? 

Anak-anak dan remaja sebaiknya nggak usah coba-coba kalau nggak direkomendasikan dokter. Begitu juga buat kamu yang punya kulit super sensitif, eksim, atau rosacea—retinol bisa terlalu keras buat jenis kulit seperti itu. Hati-hati juga kalau kamu pakai skincare lain yang sifatnya eksfoliasi, seperti AHA atau BHA, karena bisa over-exfoliate dan bikin kulitmu rusak.

Buat yang sedang hamil atau menyusui, lebih baik hindari dulu retinol karena bentuk aktifnya bisa menyebabkan cacat lahir. Bahkan Uni Eropa lagi menyusun aturan baru buat membatasi kadar retinol di produk wajah maksimal 0.3% demi keamanan.

Satu lagi, retinol itu nggak stabil—mudah rusak kalau terpapar udara, cahaya, atau panas. Jadi, pilihlah produk dengan kemasan rapat dan anti-cahaya. Kalau bisa, cari yang jelas mencantumkan persentase retinolnya, biar kamu tahu seberapa kuat produk itu.

Nah, buat kamu yang baru mau coba retinol, tipsnya adalah: mulai dari yang rendah dan perlahan. Gunakan produk dengan kadar 0.1% cukup 1–2 kali seminggu di malam hari. 

Setelah kulit terbiasa, boleh ditingkatkan frekuensinya atau naik ke konsentrasi lebih tinggi, maksimal 0.3%. Jangan lupa oleskan pelembap setelahnya untuk bantu mengurangi efek kering. Dan yang paling penting: pakai sunscreen tiap pagi!

Kalau kulitmu tetap merah, perih, atau mengelupas parah, lebih baik hentikan dulu pemakaiannya dan konsultasi ke dokter atau dermatolog. Ingat, setiap kulit beda-beda, jadi nggak ada salahnya cari tahu apa yang paling cocok buat kamu.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment