Sahabat.com - Rachel Yaffe, bintang TikTok asal Maryland, meninggal dunia pada 11 Oktober lalu, setelah tujuh tahun berjuang melawan kanker hati yang langka. Ia tutup usia di usia 27 tahun.
Dalam salah satu unggahan terakhirnya, Yaffe berbagi tentang kondisi kesehatan yang menurun setelah menjalani perawatan radiasi. Meskipun terlihat ceria, ia mengungkapkan bahwa nafsu makannya semakin berkurang dan tubuhnya semakin lemah.
Ibu Yaffe, yang mendokumentasikan perjalanan perjuangannya melawan kanker secara daring, mengungkapkan bahwa putrinya mulai merasakan ada yang tidak beres pada akhir masa remajanya. Awalnya, ia mengira itu disebabkan oleh intoleransi gluten. Namun, setelah berkonsultasi dengan dokter, Yaffe dirujuk ke spesialis yang menemukan tumor berukuran 20 cm di hatinya.
Diagnosa menunjukkan Yaffe menderita karsinoma hepatoseluler fibrolamelar, jenis kanker hati yang jarang dan biasanya menyerang orang muda yang sehat. Kanker ini hanya menyerang sekitar 200 orang di seluruh dunia setiap tahunnya dan sering kali terlambat terdiagnosis karena gejala yang minim.
Tingkat kelangsungan hidup lima tahun untuk kanker ini bervariasi; 86% untuk stadium I, namun hanya 44% jika sudah mencapai stadium II atau lebih lanjut. Yaffe didiagnosis dengan kanker stadium IV setelah mengalami gejala kembung dan segera menjalani operasi pengangkatan tumor.
Meskipun berharap operasi itu menjadi akhir dari perjuangannya, kanker kembali muncul tiga bulan kemudian di hati dan paru-parunya. Sejak saat itu, ia mulai melakukan riset tentang pengobatan dan penyembuhan.
Yaffe mengadopsi berbagai pendekatan, dari pengobatan tradisional hingga alternatif. Ia sering membagikan pola makan sehat di akun Instagram-nya, mencakup hidangan seperti sup ayam dan mie beras merah. Dalam video TikTok bulan Juli, ia mengungkapkan perubahan dietnya dari vegan ke diet karnivora untuk mengatasi kekurangan nutrisi.
Setelah tinggal di Los Angeles, Yaffe pindah ke New York pada September 2023. Namun, kesehatan Yaffe menurun drastis pada Februari 2024 akibat pendarahan paru-paru, yang diakibatkan oleh tumor yang menekan jantungnya.
Dia menjalani beberapa prosedur darurat dan memulai perawatan radiasi serta imunoterapi. Dalam pembaruan pada Juni 2024, ia melaporkan beberapa perkembangan positif, tetapi tetap menghadapi tantangan dengan tumor di perutnya.
Yaffe menjalani terapi proton, yang lebih efektif dan minim efek samping dibandingkan terapi radiasi tradisional. Namun, dalam unggahan TikTok dari apartemennya pada September 2024, ia tampak semakin lemah.
Sebelum meninggal, Yaffe meninggalkan pesan kepada pengikutnya untuk selalu memeriksakan kesehatan jika merasa ada yang tidak beres. Ia berbagi pengalaman pribadinya tentang bagaimana seringkali gejala yang dirasakannya diabaikan.
Berita kematiannya diumumkan secara online, menyampaikan rasa duka yang mendalam dari orang tua, saudara, dan teman-temannya. Rachel Yaffe dikenang sebagai sosok yang berjuang gigih melawan penyakit dan menginspirasi banyak orang untuk mendengarkan tubuh mereka.
0 Komentar
Liburan Bisa Picu Serangan Jantung? Waspada Holiday Heart Syndrome Saat Natal dan Tahun Baru
Anak Minta Smartphone Sejak Dini? Studi Ini Bongkar Usia Paling Aman dan Dampaknya bagi Kesehatan
Trik Bugar Usia 40+: Rahasia Latihan dari Pelatih Selebriti yang Bikin Tubuh Tetap Kuat & Awet Muda
Kok Bisa? Atlet Justru Punya Risiko Gangguan Irama Jantung Lebih Tinggi, Ini Penjelasannya
Sydney Sweeney Pamer Foto Berani Saat Bersiap ke Premiere ‘The Housemaid’, Netizen Terpukau
Riset Terbaru Ungkap Manfaat Kerja dari Rumah untuk Kesehatan Mental, Wanita Paling Diuntungkan
Riset Baru Ungkap Risiko Tersembunyi Tato: Bisa Ganggu Imunitas hingga Pengaruh Vaksin
Terbukti! Punya Hewan Peliharaan Bikin Lansia Lebih Panjang Umur dan Otak Tetap Tajam
Ramalan Shio Kuda 2026: Karier, Cinta, dan Kondisi Finansial
Terungkap! Jadi Penyanyi Terkenal Bisa Memangkas Usia Hingga 4,5 Tahun
Leave a comment