Sahabat.com - Layangan, yang sering dianggap sebagai sekadar mainan anak-anak, ternyata memiliki potensi yang jauh lebih besar, khususnya dalam konteks perlombaan yang bisa menghasilkan uang.
Dalam beberapa tahun terakhir, layangan aduan telah berkembang menjadi sebuah cabang olahraga yang tidak hanya menarik minat banyak orang, tetapi juga menawarkan peluang finansial yang signifikan.
Seperti yang baru-baru ini dilakukan oleh Persatuan Layangan Aduan Seluruh Indonesia (PERLASI) yang baru saja membuka kejuaraan nasional untuk cabang olahraga layangan aduan pada tanggal 9 Agustus 2024.
Kejuaraan yang dikenal dengan nama “Kejurnas Layangan Aduan PERLASI 2024,” diselenggarakan di Lapangan Perlasi Rorotan, Jakarta Utara, dan akan berlangsung hingga 11 Agustus 2024.
Event ini diikuti oleh 384 peserta yang berasal dari 23 provinsi di seluruh Indonesia, siap menunjukkan keahlian mereka dalam pertandingan layangan aduan.
Kejurnas tahun ini menjadi edisi kedua setelah acara serupa yang diadakan pada tahun 2023 dan Piala Gubernur DKI tahun 2022.
Essa Muhamad, Ketua Umum PERLASI, menjelaskan pentingnya kejuaraan ini dalam upaya mengakui olahraga layangan aduan sebagai cabang olahraga prestasi oleh KONI.
“Kejurnas ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan pengakuan dari KONI. Kami ingin layangan aduan diakui sebagai cabang olahraga prestasi,” ujarnya.
Essa juga menambahkan bahwa para peserta kejurnas kali ini dapat dianggap sebagai atlet profesional karena mereka bertanding di lapangan yang telah memenuhi standar kejuaraan dengan berbagai ketentuan dan aturan yang berlaku.
"Kelas yang dipertandingkan kali ini adalah freestyle, sehingga semua peserta dapat bertanding tanpa batasan umur atau status senior-junior," jelas Essa.
Kejurnas kali ini resmi dibuka oleh Alman Hudri, Kabid Pendidikan dan Penataran KONI Pusat.
Dalam sambutannya, Hudri menunjukkan antusiasme besar untuk memperjuangkan pengakuan layangan aduan sebagai cabang olahraga prestasi di KONI pusat.
“Kami akan mendorong usulan ini agar layangan aduan bisa dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON) mendatang,” ujarnya.
Ia juga menekankan potensi bisnis dari olahraga ini, menyebutkan bahwa layangan aduan dapat berkembang lebih jauh dan berkontribusi pada pariwisata, misalnya dalam Asian Beach Games.
Sistem pertandingan dalam Kejurnas ini menggunakan format sistem gugur, memperebutkan hadiah total sebesar 150 juta Rupiah.
Hadiah tersebut dibagi untuk juara 1, 2, 3, 4, dan juara harapan 1-4. Juara pertama akan menerima hadiah sebesar 50 juta Rupiah, juara kedua 40 juta Rupiah, juara ketiga 15 juta Rupiah, dan juara keempat 10 juta Rupiah.
Selain itu, juara harapan 1-4 akan mendapatkan hadiah sebesar 5 juta Rupiah masing-masing, sementara peserta lainnya akan menerima hadiah hiburan.
Essa Muhamad menegaskan bahwa Indonesia kini telah menjadi barometer dunia dalam olahraga layangan aduan.
“Dari segi teknik permainan, teknik pembuatan layangan, dan produksi layangan, Indonesia sudah diakui secara internasional. Banyak UKM layangan di Indonesia yang sudah mengekspor produk mereka hingga ke Brazil dan Pakistan,” ungkapnya.
“Layangan aduan merupakan aset berharga Indonesia, baik dari sisi olahraga maupun ekonomi. Kami percaya sudah saatnya pemerintah Indonesia mengakui potensi olahraga ini,” tutup Essa Muhamad.
Kejuaraan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wujud dari pengembangan dan pengakuan terhadap olahraga tradisional yang memiliki nilai budaya dan ekonomi yang besar bagi bangsa.**
0 Komentar
Terungkap! ADHD Bisa Picu Gangguan Cemas Serius pada Anak Perempuan, Waspadai Gejalanya Sejak Dini!
Hati-Hati, Mobil SUV Bisa Jadi Pembunuh Diam-Diam di Jalanan!
Miris! Orang Tua yang Kecanduan Alkohol 2 Kali Lebih Rentan Menyakiti Anak, Ini Fakta Mengejutkannya
Fakta Mengejutkan: Perempuan Kini Unggul di Olahraga Ekstrem, Sahabat Pasti Nggak Nyangka!
Bahaya Tersembunyi di Balik Asap Manis Vape: Bisa Bikin Paru-Paru Rusak Permanen, Sahabat!
Leave a comment