Cara Menjauhkan Diri dari Ponsel dan Kembali Menyukai Membaca Buku

14 Oktober 2024 11:48
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Bukan hanya kaum muda yang kesulitan untuk berkonsentrasi pada buku. Pada bulan Juli, badan amal di Inggris, The Reading Agency, menemukan bahwa hanya setengah dari orang dewasa di Inggris yang membaca secara teratur untuk kesenangan.

Sahabat.com -- Sir Jonathan Bate, profesor sastra Inggris di Oxford, baru-baru ini menyampaikan kekhawatirannya mengenai "penurunan daya tarik perhatian," yang terlihat dari kesulitan mahasiswa dalam mengikuti daftar bacaan. 

“Sekarang, alih-alih membaca tiga novel dalam seminggu, banyak mahasiswa kesulitan menyelesaikan satu novel dalam tiga minggu,” ujarnya dalam program Today di BBC Radio 4.

Bukan hanya kaum muda yang kesulitan untuk berkonsentrasi pada buku. Pada bulan Juli, badan amal di Inggris, The Reading Agency, menemukan bahwa hanya setengah dari orang dewasa di Inggris yang membaca secara teratur untuk kesenangan. Lalu, bagaimana cara kita menjauhkan diri dari ponsel dan kembali ke kebiasaan membaca?

1. Jauhkan Ponsel Anda

“Tinggalkan ponsel di tempat yang jauh saat Anda akan membaca,” kata Tanya Goodin, kampanye digital detox dan penulis My Brain Has Too Many Tabs Open. 

“Ini berarti ponsel tidak terlihat dan tidak berada di ruangan yang sama, karena pengendalian diri tidak selalu efektif.” 

Goodin menunjukkan penelitian yang menunjukkan bahwa kemampuan memecahkan masalah dan IQ kita menurun saat ponsel berada dalam jangkauan. 

“Hanya ketika perangkat kita berada di ruangan yang berbeda, kita dapat benar-benar fokus.”

Cal Newport, seorang ahli produktivitas, sepakat bahwa "keluar dari pandangan berarti keluar dari pikiran." 

“Jaga ponsel tetap terpasang di lokasi tertentu di rumah,” sarannya. 

“Jika Anda perlu mencari informasi atau memeriksa pesan, pergilah ke tempat di mana ponsel berada.” Jika ponsel tidak berada di sisi Anda, “ketika Anda merasa bosan saat membaca, akan lebih mudah untuk melanjutkan.”

2. Bacalah Buku Fisik dan Catat

Damian Barr, penulis dan pembawa acara The Big Scottish Book Club, berusaha selalu membawa buku. 

“Jika saya tidak membawa sesuatu, saya tidak bisa membacanya. Buku selalu kalah dari media sosial di ponsel saya, jadi saya perlu kertas fisik.” 

Ia membatasi penggunaan media sosial dengan aplikasi pemblokir, “yang bisa saya abaikan, tetapi setidaknya membuat saya lebih sadar akan waktu yang saya habiskan.”

Lara Feigel, penulis dan profesor bahasa Inggris di King's College London, menyatakan bahwa mahasiswanya kesulitan mengikuti bacaan. 

“Saya mendesak mereka untuk membeli salinan fisik buku daripada membacanya secara online,” ujarnya, 

“dan mencatat dengan tangan di buku tersebut—kadang-kadang saya meminta mereka membawa buku dan menunjukkan garis bawah serta coretan.”

“Buku adalah bagian dari kesenangan membaca,” kata Goodin. 

“Saya suka mendapatkan buku baru, menghirup aromanya, dan membuka kulitnya.” Ini bisa “memberikan dorongan dopamin lebih daripada layar.”

3. Latih Kembali Otak Anda

“Membaca adalah maraton, bukan sprint,” kata Daisy Buchanan, pembawa acara podcast You’re Booked dan penulis buku mendatang Read Yourself Happy. 

“Seperti olahraga, membaca adalah sesuatu yang alami bagi kita sebagai anak-anak, tetapi kita telah terpapar banyak kebisingan dan gangguan. Mulailah dengan waktu terkecil yang bisa Anda lakukan dan tingkatkan secara bertahap.”

Goodin menyarankan untuk menetapkan target membaca 10 halaman sekaligus.

4. Temukan Waktu dan Tempat Terbaik untuk Membaca

Bagi Buchanan, waktu terbaiknya adalah pagi hari. “Ketika saya bangun, pikiran saya penuh dengan berbagai pemikiran dan kecemasan. Jika saya berusaha mengambil buku terlebih dahulu, bukan ponsel, membaca memberi pikiran saya informasi yang dibutuhkan, memperlambatnya, dan memberikan fokus.”

5. Jangan Anggap Membaca Sebagai Pekerjaan Rumah

Buku-buku penting adalah tujuan, bukan titik awal, kata Buchanan. “Anda perlu memulai dengan buku yang memberi kesenangan dan kebahagiaan sebelum beralih ke hal-hal yang benar-benar menantang.” Ketika otaknya "teralihkan" oleh ponsel, Buchanan kembali ke buku-buku yang dia sukai saat kecil, seperti karya Judy Blume, untuk menghidupkan kembali cinta terhadap sastra. “Kita tidak akan membaca jika itu terasa mulia dan berharga.”

Bergabung dengan klub buku bisa memberi motivasi untuk menyelesaikan bacaan, kata Goodin. Ia juga merekomendasikan untuk kembali menemukan perpustakaan sebagai sumber inspirasi.

6. Jangan Lupakan Audiobook (dan Acara TV yang Baik)

“Jika Anda belum membaca dalam waktu yang lama, audiobook bisa menjadi cara yang baik untuk kembali ke kebiasaan,” kata Goodin, terutama jika Anda bisa multitasking dan mendengarkan saat bepergian atau berjalan dengan anjing. Mematikan notifikasi saat mendengarkan sangat penting, ujarnya.

Jangan terlalu keras pada diri sendiri jika Anda tidak berhasil menyelesaikan banyak buku dalam setahun, kata Barr. 

“Rasalah baik tentang apa yang Anda baca, bukan buruk tentang apa yang tidak. Ini tentang kualitas cerita. Sebuah serial luar biasa seperti The West Wing dengan dialog dan karakter yang menakjubkan bisa memenuhi kebutuhan cerita hati dan otak Anda lebih baik daripada novel yang terasa ditulis oleh mantan anggota parlemen Tory.”

0 Komentar

Berita Terkait

10 Tanda Anak dengan IQ Rendah

  • 1 minggu lalu
  • 0
  • 0
Leave a comment