Sahabat.com - Pada 14 Oktober 2021, kehidupan seorang istri berubah drastis. Saat ia sedang duduk di meja makan dan membalas email pekerjaan, suaminya, Ryan, pulang dari gym dengan wajah kesakitan. Ia mengatakan bahwa ia disengat lebah dalam perjalanan pulang dan merasa aneh. Istri Ryan merasa ada yang salah dan segera menghubungi ambulans, memberitahukan bahwa suaminya mungkin sedang mengalami syok anafilaksis meskipun tidak memiliki riwayat alergi.
Setelah itu, kondisi Ryan semakin memburuk. Ia terhuyung keluar dari rumah dan terkulai tak sadarkan diri di depan pintu. Sang istri panik dan berlari ke arahnya. Ia segera melakukan CPR sambil menangis dan berharap ada bantuan datang secepatnya.
Ryan kemudian dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami henti jantung. Istri Ryan mendapat kabar bahwa meskipun petugas medis berhasil menghidupkan kembali jantung Ryan, kekurangan oksigen yang cukup lama menyebabkan cedera otak yang parah. Ryan akhirnya terbaring koma di rumah sakit, sementara keluarga dan teman-teman menunggu dengan penuh harapan.
Kehidupan sang istri menjadi sangat berat. Ia harus merawat dua anak, Jackson yang berusia tiga tahun dan Leo yang baru lahir, di tengah perjuangannya untuk menerima kenyataan pahit. Ia merasa seperti tenggelam dalam kesedihan karena tahu Ryan tak akan bisa menggendong Jackson atau memeluk Leo lagi. "Itu sangat menyakitkan," katanya mengenang masa-masa sulit tersebut.
Pada bulan Maret 2022, tepat sepuluh tahun setelah Ryan pertama kali bertemu dengan istrinya, ribuan orang, termasuk ratusan petugas polisi, menggelar prosesi penghormatan terakhir untuk Ryan. Istri Ryan merasa sangat emosional pada saat itu, berharap Ryan bisa melihat betapa banyak orang yang menghargai pengabdiannya.
Namun, setelah berbulan-bulan berjuang di rumah sakit, dokter akhirnya memberi kabar yang mengubah segalanya. Mereka mengatakan bahwa Ryan tidak akan pernah pulih sepenuhnya. Sang istri merasa sangat berat mendengar hal tersebut dan menghadapi kenyataan pahit bahwa harapan untuk pemulihan mulai memudar.
Setelah berdiskusi panjang lebar dengan keluarga, mereka memutuskan untuk menghentikan perawatan hidup dan memindahkannya ke rumah perawatan paliatif. Istri Ryan merasa sangat berat hati ketika harus memberi tahu Jackson bahwa ayahnya akan meninggal. Ia mengatakan bahwa Jackson bisa memberikan pelukan terakhir kepada ayahnya. Setelah 22 hari di rumah sakit, Ryan akhirnya menghembuskan napas terakhirnya.
Meskipun dihantui rasa kehilangan, sang istri memilih untuk bangkit demi anak-anaknya. Ia menyadari bahwa hidup harus terus berjalan dan bahwa kehilangan tidak harus menjadi akhir dari segalanya. Justru, ia merasa itu bisa menjadi awal dari sebuah perjalanan baru yang penuh harapan.
Setelah beberapa bulan berduka, sang istri memutuskan untuk membuka hati dan mencoba berkencan lagi. Ia bergabung dengan sebuah situs kencan pada Juni 2022, meskipun ia tidak mencari pasangan hidup, hanya ingin merasa hidup kembali. Di situlah ia bertemu dengan Anthony. Meskipun ia seorang janda dengan dua anak kecil, Anthony menerima kenyataan tersebut dengan pengertian dan tertarik padanya. Ketika Anthony bertemu dengan anak-anak, sang istri langsung merasa bahwa ini bukan sekadar hubungan singkat, tetapi seseorang yang akan mereka butuhkan untuk melanjutkan hidup.
Anthony kemudian menjadi sosok yang mendampingi mereka, dengan sabar membantu merawat anak-anak dan memberikan ketenangan pada sang istri. Sang istri merasa bahwa kehadiran Anthony adalah hadiah dari Ryan, yang mungkin ingin melihat keluarganya bahagia lagi.
Pada Februari 2024, hampir dua tahun setelah mereka bertemu, Anthony melamar sang istri. Istri Ryan terharu dan menerima lamaran tersebut dengan penuh sukacita. Mereka mulai merencanakan masa depan bersama, berharap bisa membangun kebahagiaan kembali setelah melewati masa-masa sulit.
Kini, sang istri bekerja. Meskipun mendapat kritik pedas dari beberapa orang yang menganggapnya terlalu cepat move on atau menuduhnya berselingkuh sebelum kematian Ryan, ia tidak membiarkan komentar negatif tersebut mempengaruhi dirinya. Ia memilih untuk hidup dan memberikan cinta untuk anak-anaknya.
Istri Ryan berharap kisahnya bisa menjadi inspirasi bagi orang lain yang berduka, dengan menyampaikan bahwa kehilangan tidak harus menjadi akhir, tetapi bisa menjadi awal dari perjalanan baru yang penuh harapan.
0 Komentar
Pemindaian Otak Ungkap Kerentanan Remaja terhadap Kecanduan Game
Bayi Meninggal Setelah Ibu Tidak Diberikan Induksi Selama 60 Jam
Tiga Strategi Ampuh untuk Mempercepat Penurunan Berat Badan
Sarapan yang Sehat: Bagaimana Makanan Pertama Anda Meningkatkan Metabolisme dan Kesehatan
Posisi Tidur yang Lebih Sehat: Miring atau Telentang?
Leave a comment