Dokter Menyebutkan 5 Penyakit yang Dapat Menghambat Penurunan Berat Badan

09 Januari 2025 11:20
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Kenaikan berat badan sering menjadi gejala umum kondisi ini, disertai dengan kelelahan, depresi, dan intoleransi terhadap suhu dingin.

Sahabat.com - Banyak orang memutuskan untuk menurunkan berat badan setelah mengalami kenaikan selama liburan Natal dan Tahun Baru. Namun, ada kondisi tertentu yang dapat membuat penurunan berat badan menjadi sulit, menurut halaman TikTok dokter asal Inggris, Dr. Asif Ahmed.

Apa yang Menghambat Penurunan Berat Badan

Menurut Dr. Ahmed, ada lima alasan medis yang dapat menghambat penurunan berat badan:

Hipotiroidisme (Tiroid Kurang Aktif)

Orang dengan hipotiroidisme mungkin sulit menurunkan berat badan. Kenaikan berat badan sering menjadi gejala umum kondisi ini, disertai dengan kelelahan, depresi, dan intoleransi terhadap suhu dingin.

Penyebab utama kondisi ini adalah tiroiditis autoimun, yaitu proses peradangan kronis pada kelenjar tiroid yang menyebabkan produksi hormon tidak mencukupi.

Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

Dr. Ahmed juga merekomendasikan wanita memeriksakan diri untuk mengetahui kemungkinan PCOS, yang dapat menghambat rencana penurunan berat badan.
Gejala PCOS biasanya muncul di akhir masa remaja atau awal usia dua puluhan. Banyak wanita baru menyadari bahwa mereka memiliki PCOS ketika mengalami kesulitan untuk hamil.

Ketidakseimbangan Hormon

Hormon memainkan peran penting dalam penurunan berat badan. Ketidakseimbangan hormon yang disebabkan oleh menopause atau rendahnya kadar testosteron pada pria dapat menghalangi upaya penurunan berat badan.

Kadar Kortisol Berlebih

Tingkat kortisol yang tinggi, yaitu hormon stres, juga dapat menghambat penurunan berat badan.

Pengaruh Obat-obatan

Beberapa obat seperti antidepresan, antipsikotik, dan bahkan beberapa obat diabetes dapat mengganggu proses penurunan berat badan.

Bagaimana Memulai Proses Penurunan Berat Badan

Meski memiliki kondisi tertentu, menurunkan berat badan tetap memungkinkan. Kuncinya adalah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk pemeriksaan menyeluruh.

Dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan ultrasonografi pada tiroid, kelenjar adrenal, dan tes darah untuk menilai kadar hormon. Berdasarkan penyebab yang ditemukan, dokter akan memberikan rekomendasi diet, pengobatan, atau perawatan bedah sesuai kebutuhan.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment