Enggak Perlu Lari Marathon! Olahraga Ringan Ternyata Bisa Jaga Otak Tetap Tajam di Usia Tua

09 Mei 2025 12:02
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Penelitian ini jelas membuka peluang besar buat kita semua. Buat kamu yang mungkin mulai sering lupa taruh kunci atau lupa nama orang, jangan langsung panik. Cukup mulai rutin jalan kaki, ikut kelas yoga ringan, atau bahkan sekadar stretching di rumah. Karena ternyata, menjaga otak tetap tajam nggak harus berat dan rumit. Yang penting konsisten dan aktif, walau pelan.

Sahabat.com - Kalau kamu selama ini merasa malas olahraga karena takut capek atau nggak kuat, ada kabar baik buat kamu, sahabat. 

Sebuah studi besar dari University of California San Diego dan Wake Forest University menemukan bahwa bahkan olahraga ringan pun bisa membantu menjaga fungsi otak tetap stabil, terutama bagi lansia yang mulai mengalami penurunan daya ingat. Mereka menemukan bahwa olahraga dengan intensitas rendah, seperti stretching atau latihan ringan, bisa memperlambat risiko penurunan kognitif yang bisa berujung ke Alzheimer.

Penelitian ini disebut studi EXERT dan melibatkan hampir 300 lansia yang biasanya nggak aktif secara fisik. Mereka dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok melakukan latihan aerobik sedang hingga tinggi, dan yang satu lagi melakukan olahraga ringan seperti peregangan dan latihan keseimbangan. Keduanya rutin latihan 3-4 kali seminggu selama setahun, dan hasilnya luar biasa—fungsi kognitif mereka tetap stabil. Bahkan, ada indikasi bahwa volume otak mereka nggak menyusut secepat kelompok yang tidak berolahraga.

“Ini adalah waktu yang sangat penting untuk melakukan intervensi, karena mereka belum menderita demensia, tapi risikonya tinggi,” kata Dr. Aladdin Shadyab, salah satu peneliti dari UC San Diego. 

Dia juga bilang, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa olahraga ringan saja sudah bisa memberikan manfaat besar bagi kesehatan otak orang tua yang berisiko Alzheimer.
Yang menarik, tim peneliti awalnya malah memperkirakan akan ada penurunan fungsi otak pada semua partisipan. Tapi ternyata, kedua kelompok olahraga justru berhasil menjaga stabilitas fungsi kognitif mereka. 

Dr. Laura Baker dari Wake Forest University bilang, “EXERT ini studi terbesar dan paling ketat soal olahraga pada orang tua dengan gangguan daya ingat, dan hasilnya benar-benar menjanjikan.”

Lebih keren lagi, studi ini nggak cuma soal sains yang ribet. Para peserta dibimbing oleh pelatih YMCA, jadi pendekatan mereka sangat praktis dan membumi. Dr. Howard Feldman dari UC San Diego menyebut, “Dengan melibatkan YMCA, kita membawa penelitian ini lebih dekat ke kehidupan nyata.”

Penelitian ini jelas membuka peluang besar buat kita semua. Buat kamu yang mungkin mulai sering lupa taruh kunci atau lupa nama orang, jangan langsung panik. Cukup mulai rutin jalan kaki, ikut kelas yoga ringan, atau bahkan sekadar stretching di rumah. Karena ternyata, menjaga otak tetap tajam nggak harus berat dan rumit. Yang penting konsisten dan aktif, walau pelan.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment