Hati-Hati! Obat Tulang Populer Ini Bisa Bikin Rahang Rusak Parah

12 Juni 2025 14:32
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Sebuah studi terbaru dari University of Oulu, Finlandia, menemukan bahwa obat-obat tulang yang biasa diresepkan ternyata bisa memicu gangguan serius pada rahang.

Sahabat.com - Kalau kamu sedang atau pernah minum obat untuk kesehatan tulang, terutama karena osteoporosis atau kanker payudara/prostat, ada kabar penting yang wajib kamu tahu. 

Sebuah studi terbaru dari University of Oulu, Finlandia, menemukan bahwa obat-obat tulang yang biasa diresepkan ternyata bisa memicu gangguan serius pada rahang. 

Bahkan, dalam beberapa kasus, kerusakannya bisa permanen!
Obat-obatan yang dimaksud adalah golongan antiresorptif, termasuk denosumab dan bisphosphonates. Biasanya, obat ini dipakai untuk memperlambat pengeroposan tulang. 

Tapi hasil penelitian ini bikin kita mikir dua kali. Dari puluhan ribu data pasien di Finlandia yang mulai konsumsi obat ini antara tahun 2013–2015, para peneliti melihat munculnya kondisi langka bernama osteonekrosis rahang—di mana tulang rahang bisa melemah dan hancur perlahan.

Yang bikin ngeri, risiko ini meningkat drastis kalau obat antiresorptif dikombinasikan dengan kortikosteroid, lho! Di antara pasien yang hanya pakai dosis rendah, kasus osteonekrosis rahang muncul di 0,3%. Tapi begitu dosisnya tinggi, angka itu melonjak jadi 9%! 

Dan kalau pakai denosumab barengan dengan kortikosteroid, risikonya bisa naik 2 sampai 6 kali lipat tergantung dosisnya.

Miika Kujanpää, seorang peneliti sekaligus dokter gigi dari University of Oulu bilang, “Studi kami membuktikan bahwa risiko osteonekrosis rahang jauh lebih tinggi pada pengguna denosumab dibanding bisphosphonates. Dan yang bikin kami benar-benar terkejut adalah betapa besar pengaruh kombinasi kortikosteroid, bahkan saat dosis obat tulangnya masih rendah.”

Penelitian ini adalah yang pertama di Finlandia yang mengamati masalah ini secara menyeluruh pada tingkat populasi, melibatkan hampir 60.000 pasien dewasa. Selain kombinasi obat, faktor lain yang juga meningkatkan risiko adalah jenis kelamin laki-laki dan riwayat kanker.

Para peneliti menyarankan agar rencana pengobatan pasien dievaluasi lebih hati-hati, terutama kalau obat tulang dikombinasikan dengan kortikosteroid. Mereka juga mengingatkan pentingnya merawat kesehatan gigi dan gusi sebelum dan selama konsumsi obat-obat ini. Jangan sampai niatnya mau sehat, malah jadi masalah baru di kemudian hari.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment