Kabar Baik Buat yang Mau Berhenti Merokok! Vape Ternyata Lebih Ampuh dari Permen Nikotin!

15 Juli 2025 17:31
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Sebuah penelitian besar-besaran yang dilakukan oleh tim dari National Drug and Alcohol Research Center (NDARC), UNSW Sydney, Australia, membuktikan bahwa vape alias rokok elektrik ternyata lebih efektif buat membantu orang berhenti merokok ketimbang permen karet atau lozenges nikotin.

Sahabat.com - Kalau kamu atau orang terdekat sedang berjuang untuk berhenti merokok, kabar satu ini patut banget kamu tahu. 

Sebuah penelitian besar-besaran yang dilakukan oleh tim dari National Drug and Alcohol Research Center (NDARC), UNSW Sydney, Australia, membuktikan bahwa vape alias rokok elektrik ternyata lebih efektif buat membantu orang berhenti merokok ketimbang permen karet atau lozenges nikotin. 

Dan yang menarik, penelitian ini fokus ke kelompok masyarakat dengan status ekonomi rendah—yang justru paling rentan terhadap dampak buruk dari merokok.

Peneliti melibatkan lebih dari seribu partisipan dewasa yang sehari-harinya merokok dan sedang menerima bantuan tunjangan pemerintah—yang jadi penanda mereka masuk kategori ekonomi rendah. Mereka dibagi dua kelompok: satu pakai vape, satu lagi pakai terapi pengganti nikotin konvensional (NRT), seperti permen karet atau lozenges nikotin. 

Masing-masing kelompok mendapat suplai alat bantu ini selama delapan minggu. Yang pakai vape bisa pilih rasa, mulai dari tembakau, mentol, sampai buah-buahan. Selain itu, semuanya juga dikasih dukungan via pesan teks otomatis selama lima minggu untuk membantu tetap semangat berhenti merokok.

Hasilnya? Cukup mencengangkan. Setelah enam bulan, hanya sekitar 9,6% orang yang memakai permen nikotin berhasil benar-benar berhenti merokok. Tapi di kelompok pengguna vape, angka keberhasilannya melonjak jadi 28,4%! Itu tiga kali lipat, lho.
Menurut para peneliti, hasil ini bukan cuma jadi angin segar buat mereka yang ingin berhenti merokok, tapi juga bisa jadi solusi jitu buat kelompok masyarakat yang selama ini paling kesulitan mengakses dukungan berhenti merokok yang efektif. 

"Vape terbukti lebih efektif dibanding terapi nikotin biasa, bahkan ketika dilihat dari usia, jenis kelamin, ketergantungan nikotin, maupun kondisi kesehatan mental peserta," kata tim peneliti dalam laporan mereka.

Tentu saja, ini bukan berarti vape benar-benar bebas risiko. Tapi dalam konteks berhenti merokok—yang sudah jelas punya risiko kesehatan serius—vape bisa jadi pilihan yang lebih realistis dan efektif untuk banyak orang, terutama yang berasal dari kelompok ekonomi lemah.

Penelitian ini dipublikasikan di Annals of Internal Medicine dan menjadi pembahasan hangat karena bisa mengubah cara kita melihat strategi berhenti merokok di masa depan. 

Jadi kalau kamu sedang mempertimbangkan untuk berhenti merokok, mungkin ini saatnya melirik vape sebagai alat bantu—tentu saja tetap dibarengi niat kuat dan dukungan yang tepat.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment