Kisah Gracie Butler, Hampir Kehilangan Kaki Karena Kanker Tulang yang Dikira Nyeri Otot

18 September 2025 12:11
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Kisah Gracie menjadi pengingat bahwa gejala kecil seperti nyeri otot tak boleh disepelekan. Dengan kesabaran, dukungan, dan kekuatan, ia membuktikan bahwa harapan selalu ada, bahkan di tengah perjuangan terberat sekalipun.

Sahabat.com - Pada usia 18 tahun, Gracie Butler dari Sheffield, Inggris, mulai merasakan nyeri di kaki kanannya. Awalnya ia mengira hanya cedera biasa akibat rutinitas olahraga, bahkan dokter sempat mendiagnosisnya sebagai nyeri otot dan tendinitis. 

Namun rasa sakit yang tak kunjung membaik membuatnya akhirnya mendapat kabar mengejutkan: ia menderita spindle cell sarcoma, salah satu jenis kanker tulang langka.

“Aku tidak menangis saat diberitahu, pikiranku langsung mencari tahu apa langkah selanjutnya,” kata Gracie mengenang saat dokter menyampaikan kecurigaan adanya kanker. 

Ia bahkan sempat bercanda dengan keluarganya untuk menutupi rasa takut. Namun, kenyataan pahit menunggu: dokter memperingatkan bahwa ia bisa kehilangan kakinya, rambutnya hampir pasti akan rontok, dan kemungkinan besar ia tidak bisa memiliki anak.

Gracie kemudian menjalani sembilan minggu kemoterapi dosis tinggi, disusul operasi delapan jam untuk mengangkat tulang tibia yang terkena kanker, diradiasi, lalu dipasang kembali ke kakinya. Proses pemulihan penuh tantangan. 

Luka sepanjang 20 cm tidak kunjung menutup, infeksi berulang muncul, sementara efek samping kemoterapi membuat kulitnya terbakar dan tubuhnya dipenuhi luka dalam. 

“Tubuhku tidak sanggup menerima pengobatan, aku merasa lemah, lelah, dan benar-benar sendirian,” ungkapnya.

Dengan dukungan keluarga dan tim dari Teenage Cancer Trust, Gracie akhirnya menyelesaikan perawatan pada 2012. Namun perjalanan panjang masih menunggu. 

Ia kembali ke rumah dengan kondisi kaki yang sulit sembuh hingga mengalami sepsis. Selama 10 tahun berikutnya, ia harus menjalani banyak operasi tambahan serta fisioterapi untuk bisa berjalan kembali.

Keajaiban datang pada 2015, ketika ia melahirkan seorang putra meski sebelumnya diberitahu kemungkinan memiliki anak sangat kecil. 

“Aku diberkati dengan seorang anak laki-laki, padahal dokter bilang hampir mustahil setelah kemoterapi agresif dan gejala menopause dini,” ujarnya penuh syukur.

Tidak berhenti di situ, Gracie bahkan berhasil menuntaskan London Marathon pada 2023, sebuah pencapaian luar biasa setelah sebelumnya hampir kehilangan kakinya. 

Dalam sebuah unggahan video, ia menulis, “Dari kanker tulang di kakiku hingga akhirnya berlari #londonmarathon2023 untuk Teenage Cancer Trust.”

Kini di usia 32 tahun, Gracie mendedikasikan hidupnya untuk membantu orang lain melalui kegiatan amal. 

“Pengalaman melawan kanker di usia muda membentuk siapa diriku sekarang. Meski masa itu sangat sulit, aku merasa beruntung bisa hidup, punya kaki yang berfungsi, dan seorang anak yang luar biasa,” tuturnya.

Kisah Gracie menjadi pengingat bahwa gejala kecil seperti nyeri otot tak boleh disepelekan. Dengan kesabaran, dukungan, dan kekuatan, ia membuktikan bahwa harapan selalu ada, bahkan di tengah perjuangan terberat sekalipun.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment