Sahabat.com - Fenomena kecanduan kecubung yang akhir-akhir ini sedang populer di media sosial dikabarkan menjadi tren baru di mana pecandu memperoleh efek halusinogen. Karena harganya yang relatif murah dan tersedia, diyakini bahwa mereka yang terlibat dapat memperoleh efek yang sama dengan obat-obatan yang relatif lebih mahal.
Khasiat buah kecubung juga dapat bermanfaat bagi kesehatan anda. Namun, jika dikonsumsi terlalu banyak, hal ini bisa menjadi masalah. Kecubung berbentuk bulat berduri, berwarna hijau, banyak ditemukan di benua Asia hingga Afrika, tumbuh di daerah tropis.
Dijuluki "Terompet Setan", kecubung mengandung beberapa senyawa yang berbahaya bagi tubuh.
Buah kecubung mengandung senyawa alkaloid skopolamin, saponin, glikosida flavonoid, dan polifenol yang dapat menimbulkan halusinasi dan efek negatif lainnya.
Bahan aktif ini juga ditemukan pada tumbuhan seperti ganja dan cathinone. Maka itu menjadi bodoh. Buah ini sering digunakan sebagai obat bius tradisional.
Namun kini banyak orang yang menyalahgunakan zat tersebut sebagai obat psikoaktif. Obat anestesi dapat menimbulkan berbagai efek negatif pada tubuh, mulai dari kerusakan saraf hingga serangan jantung bahkan kematian.
Efek samping lainnya, peningkatan denyut jantung. Hal ini karena buah kecubung mengandung senyawa yang disebut skopolamin.
Zat ini juga terdapat pada alkaloid buah kecubung. Konsumsi buah kecubung dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan stroke.
Buah kecubung juga dapat menyebabkan mulut kering dan sakit mata, mengganggu sistem pencernaan, serta mempengaruhi sistem saraf.
Buah ini mempunyai efek cathinone yang merangsang sistem saraf pusat. Zat tersebut juga dapat mengiritasi ujung saraf dan menyebabkan kecanduan.
Efek penting termasuk peningkatan kewaspadaan, gangguan tidur, dan hasrat seksual.
Walaupun buah ini mempunyai efek seperti narkotika, namun buah ini tidak termasuk dalam kategori narkotika. Badan Narkotika Nasional (BNN) sebelumnya memastikan tanaman kecubung tidak tergolong narkotika.
Sebagai lembaga penegak hukum, BNN bertindak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ketentuan mengenai klasifikasi narkotika dan psikotropika saat ini tertuang dalam Undang-Undang (UU) dan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes).
Alasan kecubung tidak masuk dalam kategori narkotika adalah karena UU Narkotika mengacu pada konvensi penting dunia narkotika. Konferensi tersebut diadakan di Wina, Austria, sebagai bagian dari sidang Komite Narkotika Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (CND UNODC).
Sebaliknya, Kementerian Kesehatan menyatakan kecubung tidak termasuk golongan narkotika atau psikotropika karena tidak menimbulkan ketergantungan.
Efek positif kecubung antara lain mengobati kelainan kulit. Buah kecubung mengandung antioksidan tingkat tinggi yang dapat membantu meredakan eksim. Dimungkinkan juga untuk mengembalikan kulit ke kondisi normal.
Juga efektif melawan penyakit rematik. Cara mengobati rematik dengan menggunakan buah kecubung adalah dengan menumbuk daun dan buah kecubung menjadi satu lalu menambahkan jahe dan bawang merah.
Khasiat lainnya, meredakan infeksi telinga, mengobati asma, mengurangi pembengkakan, mengobati sakit perut, menghilangkan ketombe.
0 Komentar
Anak Minta Smartphone Sejak Dini? Studi Ini Bongkar Usia Paling Aman dan Dampaknya bagi Kesehatan
Trik Bugar Usia 40+: Rahasia Latihan dari Pelatih Selebriti yang Bikin Tubuh Tetap Kuat & Awet Muda
Kok Bisa? Atlet Justru Punya Risiko Gangguan Irama Jantung Lebih Tinggi, Ini Penjelasannya
Sydney Sweeney Pamer Foto Berani Saat Bersiap ke Premiere ‘The Housemaid’, Netizen Terpukau
Riset Terbaru Ungkap Manfaat Kerja dari Rumah untuk Kesehatan Mental, Wanita Paling Diuntungkan
Riset Baru Ungkap Risiko Tersembunyi Tato: Bisa Ganggu Imunitas hingga Pengaruh Vaksin
Terbukti! Punya Hewan Peliharaan Bikin Lansia Lebih Panjang Umur dan Otak Tetap Tajam
Ramalan Shio Kuda 2026: Karier, Cinta, dan Kondisi Finansial
Terungkap! Jadi Penyanyi Terkenal Bisa Memangkas Usia Hingga 4,5 Tahun
Leave a comment