Sahabat.com - Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di Frontiers in Psychology menemukan bahwa latihan footbike mampu memberikan manfaat luar biasa bagi mahasiswa yang mengalami kecanduan internet.
Berbeda dengan olahraga lain, footbike terbukti meningkatkan fokus sekaligus pengendalian diri, sehingga membantu mereka menekan dorongan adiktif dan mengurangi distraksi.
Kecanduan internet kini menjadi masalah kesehatan global yang semakin serius, terutama pada mahasiswa yang otaknya masih dalam tahap perkembangan dan kemampuan kontrol dirinya belum matang sepenuhnya.
Penelitian menunjukkan bahwa kecanduan internet bisa mengganggu fungsi otak, memicu kecemasan hingga depresi, serta menurunkan prestasi akademik dan kemampuan sosial.
Dalam studi yang dilakukan di Shandong Sport University, China, sebanyak 120 mahasiswa dengan tingkat kecanduan internet berbeda dibagi menjadi empat kelompok: latihan footbike, basket, renang, dan kontrol tanpa latihan.
Program dilakukan selama delapan minggu, dua kali seminggu, masing-masing 45 menit.
Hasilnya, kelompok footbike menunjukkan peningkatan paling signifikan dalam kemampuan menahan respon berlebihan sekaligus melawan gangguan dari luar.
“Latihan footbike memicu aktivasi kuat di area otak seperti dorsolateral prefrontal cortex dan frontopolar cortex, yang berperan penting dalam pengambilan keputusan dan pengendalian perilaku,” jelas para peneliti.
Basket juga memberikan manfaat pada fungsi kontrol tertentu karena sifat permainannya yang membutuhkan strategi dan koordinasi tim, sementara renang terbukti membantu pada aspek respon cepat, meski tidak sekuat footbike dalam hal pengendalian distraksi.
Keunggulan footbike terletak pada gerakannya yang menuntut keseimbangan dinamis, postur tubuh stabil, serta koordinasi otot inti dan tungkai. Aktivitas ini melatih otak untuk terus menyesuaikan pusat gravitasi, sehingga meningkatkan presisi saraf motorik dan daya fokus.
Integrasi multisensoris inilah yang dipercaya mampu membantu mahasiswa keluar dari jerat kecanduan internet.
Peneliti juga menekankan bahwa olahraga berbeda mengaktifkan jalur otak yang berbeda pula. Basket memperkuat jaringan strategis lewat orbitofrontal cortex, sedangkan footbike membentuk sirkuit kognitif yang lebih tahan terhadap gangguan.
“Temuan ini membuka peluang untuk merancang terapi kecanduan yang lebih personal dengan pendekatan olahraga presisi,” tambah tim riset.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa olahraga bukan hanya baik untuk tubuh, tetapi juga bisa menjadi terapi efektif untuk menjaga kesehatan mental di era digital.
0 Komentar
Jangan Kaget! Ternyata Seprai dan Selimut Hotel Jarang Dicuci, Ini Fakta Menjijikkan yang Terungkap
Anak Sering Cemas ke Sekolah? Begini Cara Efektif yang Disarankan Ahli
Kisah Gracie Butler, Hampir Kehilangan Kaki Karena Kanker Tulang yang Dikira Nyeri Otot
Diet Rahasia ala Harvard yang Bisa Memperlambat Penuaan Otak
Leave a comment