Sahabat.com - Bayangkan jika proses penuaan bisa diperlambat hanya dengan mengonsumsi suplemen vitamin. Kedengarannya seperti fiksi ilmiah, ya?
Tapi itulah yang sedang terjadi di Jepang! Sebuah terobosan besar dalam dunia medis berhasil menemukan bahwa suplemen turunan vitamin B3 bernama nicotinamide riboside (NR) bisa membantu mengatasi penuaan dini ekstrem yang terjadi pada penderita sindrom Werner. Ini adalah kondisi langka yang bikin tubuh seseorang menua sangat cepat sejak usia muda. Tapi sekarang, ada harapan baru lewat pil kecil yang mungkin bisa mengubah segalanya.
Peneliti dari Chiba University Jepang bekerja sama dengan Niagen Bioscience melakukan uji klinis pertama di dunia terhadap NR untuk pasien sindrom Werner. Hasilnya bikin para ilmuwan terkagum-kagum. NR berhasil meningkatkan kesehatan jantung, mempercepat penyembuhan luka kulit kronis, dan memperlambat penurunan fungsi ginjal—semuanya tanpa efek samping serius.
“Ini langkah besar untuk memahami bagaimana pemulihan NAD+ lewat NR bisa membantu tubuh melawan penuaan dini,” ungkap Dr. Yasmeen Nkrumah-Elie dari Niagen Bioscience.
Sindrom Werner sendiri adalah penyakit genetik langka yang membuat seseorang terlihat dan merasakan seperti lansia meskipun baru menginjak usia 20-an. Rambut memutih, botak, katarak, diabetes, hingga luka kulit parah yang bisa menyebabkan amputasi adalah beberapa masalah yang dihadapi. Di Jepang, hanya sekitar sembilan dari sejuta orang yang mengalami kondisi ini. Tapi selama ini, tak ada pengobatan yang benar-benar efektif—sampai akhirnya muncul NR.
Jadi, apa yang bikin NR begitu spesial? Ternyata, kunci utamanya ada pada molekul bernama NAD+ yang penting untuk produksi energi dan perbaikan sel. Pasien Werner kekurangan NAD+, dan NR adalah senyawa alami yang bisa diubah tubuh menjadi NAD+ secara efisien. Studi sebelumnya pada hewan sudah menunjukkan kalau NR bisa memperpanjang umur dan mengurangi gejala penuaan, tapi ini pertama kalinya dibuktikan secara klinis pada manusia dengan kondisi penuaan ekstrem.
Dalam uji coba selama 52 minggu, pasien diberi NR dan plasebo secara bergantian. Para ilmuwan memantau kadar NAD+ dalam darah, kekakuan pembuluh darah, ukuran luka kulit, hingga fungsi ginjal. Hasilnya sangat menjanjikan. NR meningkatkan kadar NAD+, mengurangi kekakuan arteri (yang berhubungan dengan risiko penyakit jantung), memperkecil luka kulit, dan memperlambat kerusakan ginjal. Bahkan, analisis metabolit dalam darah menunjukkan penurunan kadar kreatinin—tanda positif untuk fungsi ginjal yang lebih sehat.
Associate Professor Masaya Koshizaka dari Chiba University bilang, “Temuan ini menunjukkan bahwa NR bisa jadi pengobatan potensial untuk gejala utama seperti arteriosklerosis dan luka kulit, sekaligus mencegah penurunan fungsi ginjal.”
Ini sangat penting karena lebih dari 70% pasien Werner mengalami luka kulit kronis yang bisa berujung pada amputasi, sementara penyakit jantung adalah penyebab utama kematian dini mereka.
Meski studi ini baru tahap awal dan masih perlu penelitian lanjutan, temuan ini jelas membawa angin segar bagi pasien dengan kondisi langka ini. Tak hanya itu, riset ini juga membuka jalan baru untuk memahami proses penuaan secara umum dan bagaimana kita bisa memperpanjang usia sehat, bukan sekadar umur panjang.
“Kami berharap riset ini bisa mempercepat studi tentang penyakit penuaan dini lain maupun penuaan normal pada umumnya. Tujuannya, tentu saja, memperpanjang kualitas hidup masyarakat luas,” tutup Dr. Koshizaka.
0 Komentar
Ternyata Pria Lebih Cepat Kurus dengan Diet Keto, Ini Alasan Ilmiahnya yang Jarang Diketahui!
Pil Ajaib Vitamin B3 Ini Bikin Penuaan Dini Mundur, Hasil Uji Coba Ini Bikin Dunia Medis Heboh!
Terobosan Baru! Gabungan Ketamin dan Terapi Ini Bisa Bikin Depresi Berat Membaik Lebih Lama
Leave a comment