Polusi Udara dan Kebisingan Dapat Memengaruhi Kesuburan Pria dan Wanita

19 Desember 2024 17:56
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Namun, polusi udara tampaknya tidak berpengaruh pada kesuburan wanita. Sebaliknya, kebisingan lalu lintas terbukti memengaruhi kesuburan wanita. Wanita berusia lebih dari 35 tahun yang terpapar tingkat kebisingan lalu lintas rata-rata lebih tinggi (10,2 desibel) selama lima tahun memiliki peluang 14% lebih besar untuk didiagnosis infertilitas.

Sahabat.com - Kehidupan di kota besar dapat memberikan tantangan bagi pasangan yang ingin memiliki anak. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa polusi udara dapat mengurangi kesuburan pria, sementara kebisingan lalu lintas berisiko merusak kesuburan wanita.

Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Denmark, yang dipimpin oleh Mette Sørensen dari Institut Kanker Denmark, mengungkapkan bahwa jika temuan ini dikonfirmasi melalui studi lebih lanjut, kebijakan untuk mengurangi polusi udara dan kebisingan bisa menjadi langkah penting untuk meningkatkan angka kelahiran, terutama di negara-negara Barat.

Temuan ini diterbitkan pada 4 September lalu di jurnal The BMJ. Menurut penelitian tersebut, satu dari tujuh pasangan di seluruh dunia mengalami kesulitan untuk hamil. Dalam penelitian ini, tim mengamati data lebih dari 900.000 orang dewasa Denmark berusia 30 hingga 45 tahun yang hidup bersama atau menikah, serta memiliki dua anak atau kurang, dan tinggal di Denmark antara 2000 hingga 2017.

Para peneliti mengecualikan peserta yang telah didiagnosis infertilitas atau menjalani prosedur sterilisasi. Dengan menggunakan alamat tempat tinggal para peserta, tim menganalisis data dari tahun 1995 hingga 2017 tentang tingkat polusi udara, khususnya konsentrasi tahunan rata-rata partikel PM2.5—partikel halus yang dapat masuk jauh ke dalam paru-paru—serta tingkat kebisingan lalu lintas di daerah tempat tinggal mereka.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pria berusia 30 hingga 45 tahun yang terpapar tingkat polusi udara PM2.5 lebih tinggi selama lima tahun memiliki risiko 24% lebih tinggi untuk didiagnosis infertilitas, setelah penyesuaian terhadap faktor-faktor lain seperti pendapatan, tingkat pendidikan, dan pekerjaan.

Namun, polusi udara tampaknya tidak berpengaruh pada kesuburan wanita. Sebaliknya, kebisingan lalu lintas terbukti memengaruhi kesuburan wanita. Wanita berusia lebih dari 35 tahun yang terpapar tingkat kebisingan lalu lintas rata-rata lebih tinggi (10,2 desibel) selama lima tahun memiliki peluang 14% lebih besar untuk didiagnosis infertilitas. Temuan ini tidak berlaku bagi wanita berusia 30 hingga 35 tahun.

Pengaruh kebisingan terhadap kesuburan pria terbukti jauh lebih kecil. Paparan kebisingan lalu lintas hanya sedikit meningkatkan risiko infertilitas pada pria berusia 37 hingga 45 tahun, dan tidak berhubungan sama sekali dengan pria berusia 30 hingga 37 tahun.

Penelitian ini tidak dirancang untuk membuktikan hubungan sebab-akibat, namun hanya untuk menunjukkan adanya asosiasi antara faktor lingkungan dengan kesuburan. Peneliti juga mencatat bahwa penelitian sebelumnya telah menunjukkan kaitan antara polusi udara dengan kualitas sperma dan tingkat keberhasilan perawatan kesuburan.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment