Sahabat.com - Sahabat, kamu mungkin selama ini bingung harus pilih diet rendah karbo atau rendah lemak buat jaga kesehatan jantung. Tapi ternyata, bukan itu yang paling penting!
Sebuah penelitian raksasa yang melibatkan hampir 200.000 orang selama lebih dari 30 tahun mengungkapkan fakta yang bisa mengubah cara pandang kita soal makan sehat. Intinya, kualitas makanan jauh lebih penting dibanding sekadar label diet yang kamu pilih.
Penelitian ini menyoroti bahwa diet yang kaya biji-bijian utuh, buah, sayur, kacang-kacangan, dan polong-polongan bisa menurunkan risiko penyakit jantung secara signifikan.
Sebaliknya, walaupun kamu menjalani diet rendah karbo atau rendah lemak, tapi isinya makanan olahan dan hewani berlebihan, justru bisa memperburuk kondisi jantungmu. Jadi, bukan cuma soal "rendah" ini dan itu, tapi seberapa baik isi piringmu.
“Yang kamu makan saat menjalani diet rendah karbo atau rendah lemak sama pentingnya dengan jenis diet itu sendiri,” ujar Zhiyuan Wu, PhD, peneliti dari Harvard T.H. Chan School of Public Health.
Wu menjelaskan bahwa versi sehat dari diet—yang dipenuhi makanan nabati dan biji-bijian utuh—berkaitan erat dengan jantung yang lebih sehat dan metabolisme yang lebih baik. Sebaliknya, jika dietmu penuh makanan tidak sehat, risikonya malah makin tinggi.
Studi ini mengambil data dari lebih dari 40 ribu pria dan lebih dari 150 ribu wanita dalam tiga studi besar di Amerika yang berlangsung selama puluhan tahun. Mereka mencatat kebiasaan makan para peserta melalui kuesioner dan menilai seberapa sehat pilihan makanan mereka.
Tim peneliti juga membedakan antara nutrisi berkualitas tinggi dan rendah. Karbohidrat dari biji-bijian utuh dan sayuran dikategorikan sebagai berkualitas tinggi, sedangkan yang berasal dari kentang olahan dan tepung putih masuk kategori rendah. Begitu juga dengan lemak jenuh dan protein hewani yang dianggap kurang sehat dibanding lemak nabati atau protein dari tumbuhan.
Yang menarik, lebih dari 10.000 peserta juga diuji metabolit darahnya untuk melihat bagaimana kualitas makanan berpengaruh ke dalam tubuh.
“Pendekatan ini membantu kami memahami dampak biologis dari pola makan ini dan memperkuat hasil penelitian,” kata Wu.
Hasilnya? Mereka yang mengadopsi versi sehat dari diet rendah karbo atau rendah lemak ternyata mengalami penurunan risiko penyakit jantung hingga 15%! Tapi kalau kamu hanya fokus pada "rendah karbo" atau "rendah lemak" tanpa memperhatikan kualitas makanan, risikonya justru meningkat.
“Temuan kami menyarankan bahwa meningkatkan kualitas makanan sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung,” ujar Wu lagi.
Menurutnya, apapun jenis dietmu, selama isinya makanan utuh, minim olahan, dan berbasis tumbuhan, serta menghindari gula tambahan, makanan olahan, dan daging berlemak, maka kamu bisa jauh lebih sehat.
Kalau kamu bingung mulai dari mana, gampang kok. Mulailah dengan menambah porsi sayur dan buah, ganti nasi putih dengan nasi merah atau quinoa, camilan keripik diganti dengan kacang-kacangan tanpa garam, dan kurangi makanan siap saji. Jangan lupa juga cek label makanan biar nggak tertipu kandungan tersembunyi seperti gula tambahan di jus kemasan atau snack kekinian.
Ke depannya, para peneliti ingin menggali lebih dalam tentang hubungan diet dan kesehatan jantung, termasuk faktor genetik dan gaya hidup lain. Mereka juga tertarik mengeksplorasi dampak diet terhadap penyakit lain seperti diabetes tipe 2 dan kanker. Siapa tahu, rekomendasi diet nantinya bisa makin personal sesuai kondisi kesehatan masing-masing.
Jadi, sahabat, sekarang kamu tahu: bukan soal diet rendah karbo atau rendah lemak, tapi soal apa yang kamu makan setiap hari. Yuk, mulai isi piringmu dengan makanan utuh yang penuh warna dan gizi!
0 Komentar
Cuaca Panas Bikin Lemes? Ternyata Tubuh Kita Makin Gak Tahan Panas Saat Menua, Ini Alasannya!
Terobosan Medis Ini Bikin Penderita Diabetes Tipe 1 Berhenti Pakai Insulin, Kok Bisa?
Duduk Seharian Bisa Bikin Cepat ‘Menua’? Begini Trik Sederhana Biar Tetap Sehat Meski Mager
Leave a comment