Sahabat.com - Saat ini sedang marak di media sosial, khususnya di platform TikTok, tren traveling di mana seorang traveler selama dalam penerbangan di pesawat, tidak melakukan aktivitas apapun. Tren tersebut bernama Raw Dogging.
Sejumlah traveler dunia pernah melakukan tren tersebut. Seperti yang dilakukan oleh Jack Flood. Dia membagikan video dirinya melakukan tren raw dogging dalam penerbangan selama delapan jam menuju Italia.
Dalam video itu Jack Flood mengatakan jika dirinya baru saja melakukan tren raw dogging. Dimana selama penerbangan 8 jam menuju Italia, ia tidak mendengarkan musik, tidak makan, tidak ke kamar mandi. Jack mengaku cuma melihat peta penerbangan saja.
Aktor Jared Letto juga ikut terkena tren ini. Dia sempat membagikan video saat melakukan raw dogging di pesawat. Letto melakukan tren raw dogging berdurasi 17 jam pada penerbangannya.
Lantas, apakah itu raw dogging?
Raw dogging ternyata sebuah tren yang dilakukan sejumlah traveler, ketika melakukan penerbangan berjam-jam, tetapi ia tidak melakukan apapun aktivitas dalam pesawat.
Raw dogging, kata pemilik akun TikTok @etymologynerd yang juga seorang linguis adalah ungkapan metafora melakukan sesuatu tanpa bantuan apa pun.
TikToker yang bernama Westy disebut sebagai orang pertama yang melakukan tren raw dogging. Sama seperti yang dilakukan Jack Flood, ia tidak melakukan apa pun dan hanya melihat peta penerbangan selama dalam penerbangannya.
Ada anggapan jika raw dogging adalah sebuah tren untuk pengendalian diri. Namun anggapan tersebut kurang tepat. Westy menyebut, jika dirinya sering bepergian untuk bekerja dan bosan menonton film yang itu-itu saja.
Dapat menyebabkan kematian
Sebaiknya tren ini tidak usah diikuti. Karena menurut seorang nutrisionis bernama Toby King, raw dogging bisa berdampak kepada kesehatan traveler.
Menurutnya, tren ini mengharuskan Anda hanya duduk diam selama berjam-jam dan tidak mengkonsumsi makanan atau cairan apa pun. Katanya, ini adalah tindakan yang bisa menimbulkan konsekuensi yang mengerikan.
King mengatakan bahwa, kabin pesawat memiliki tingkat kelembapan yang rendah sehingga bisa menyebabkan Anda mengalami dehidrasi sepanjang perjalanan.
King menambahkan, jika Anda tidak minum air apa pun saat terbang, sama saja Anda menyiram bensin dengan api.
Saran King, traveler untuk tetap terhidrasi saat penerbangan sebab hal tersebut bisa membantu mereka menjaga sel-sel kulit dan selaput lendir yang bisa mencegah bakteri masuk ke dalam tubuh.
Tubuh tetap terhidrasi dan dapat membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi, terutama ketika Anda dikelilingi oleh ratusan orang lain di area terbatas, kata King.
Tren ini bisa meningkatkan risiko kematian. Dimana risiko kematian itu bisa disebabkan oleh dua faktor, pertama adalah imobilitas atau tidak bergerak berjam-jam dan juga kurangnya cairan atau dehidrasi.
Terakhir kata King, ika Anda mengalami penggumpalan darah saat bepergian, maka pembuluh darah bisa pecah dan mengakibatkan penyumbatan arteri di paru-paru yang sangat serius dan dapat menyebabkan kematian.
0 Komentar
Travelling Ternyata Bisa Membuat Awet Muda
Tips Wisata Menggunakan Kendaraan Umum
Tips Travelling Agar Tidak Tersesat
Tips Travelling dan Observasi Hewan Liar di Hutan
Tips Traveling Bareng Komunitas
Tips Memilih Koper Tahan Banting untuk Traveling
Panduan Aman untuk Perjalanan Jarak Jauh Menggunakan Sepeda Motor
Destinasi Romantis di Jakarta untuk Pengantin Baru: Menyambut Cinta dengan Keindahan Kota
Tips Memilih Biro Travel Agent yang Tepat dan Dapat Dipercaya
Cara Aman Mengajak Bayi Saat Travelling
Tips Travelling Antar Negara Menggunakan Kapal Laut
Leave a comment