Remaja Kurang Tidur Lebih Rentan Cedera, Studi Internasional Ungkap Fakta Mengkhawatirkan

23 April 2025 10:54
Penulis: Alamsyah | Editor: Alamsyah, lifestyle
Remaja yang sulit tidur memiliki risiko paling tinggi mengalami satu atau lebih cedera, tanpa memandang negara asal.

Sahabat.com - Tidur yang cukup sangat penting bagi kesehatan remaja. Namun, sebuah penelitian internasional terbaru yang dipimpin oleh Brock University di Kanada menemukan bahwa remaja yang mengalami gangguan tidur berisiko lebih tinggi mengalami cedera, baik satu kali maupun berulang.

Penelitian ini dipublikasikan dalam European Journal of Public Health dan melibatkan lebih dari 230.000 remaja berusia 11, 13, dan 15 tahun dari 46 negara, termasuk Kanada dan negara-negara di Eropa. Para peneliti menganalisis data dari survei Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berjudul Health Behavior in School-Aged Children (HBSC).

Menurut Valerie Pagnotta, mahasiswa doktoral sekaligus penulis utama studi ini, semakin buruk kualitas dan durasi tidur, semakin besar risiko cedera. 

"Kami menemukan bahwa remaja yang memiliki masalah tidur cenderung mengalami cedera yang memerlukan perawatan medis, seperti jahitan, gips, atau operasi," ujar Pagnotta.

Hasil survei menunjukkan bahwa:

48% remaja kurang tidur saat hari sekolah, dibandingkan dengan 13% pada hari libur.

44% pernah mengalami cedera, dan 21,5% dari mereka mengalami cedera lebih dari sekali.

Remaja perempuan dilaporkan mengalami gangguan tidur lebih sering dibanding laki-laki di semua negara.

Remaja yang sulit tidur memiliki risiko paling tinggi mengalami satu atau lebih cedera, tanpa memandang negara asal.

Perempuan juga lebih berisiko mengalami cedera dibandingkan laki-laki, terlepas dari jenis gangguan tidur.

Pagnotta menjelaskan bahwa masa remaja adalah masa penting untuk perkembangan fisik, emosional, dan sosial. Kurangnya tidur dapat mengganggu fungsi kognitif, termasuk perhatian, pengambilan keputusan, dan kemampuan memahami informasi sosial—semua ini bisa meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan.

Profesor William Pickett, pembimbing dalam studi ini, menambahkan bahwa hasil penelitian ini sangat kuat dan konsisten sehingga perlu menjadi perhatian dalam kebijakan kesehatan masyarakat. 

"Data seperti ini penting bagi tenaga kesehatan untuk menekankan pentingnya kebiasaan tidur sehat, khususnya pada anak-anak dan remaja," ujarnya.

Penelitian ini juga memperkuat hasil studi sebelumnya di Kanada yang menyebutkan bahwa gangguan tidur adalah "epidemi diam-diam" yang mempengaruhi hingga sepertiga remaja di negara tersebut.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment