Sahabat.com - Rokok mentol terbukti berkontribusi pada tingginya angka kematian akibat berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung dan kardiovaskular.
Penelitian terbaru yang dipimpin oleh Perhimpunan Kanker Amerika (ACS) mengungkapkan bahwa perokok rokok mentol memiliki risiko kematian lebih tinggi dibandingkan dengan perokok rokok non-mentol, baik untuk penyebab kematian apa pun maupun untuk penyakit jantung.
Studi ini melibatkan hampir satu juta orang yang dipantau selama enam tahun, dengan hasil yang menunjukkan peningkatan kematian hingga 88% pada perokok rokok mentol dibandingkan dengan rokok non-mentol, terutama pada perokok kulit hitam.
Penelitian ini juga mengindikasikan bahwa berhenti merokok dapat mengurangi risiko kematian dari kedua jenis rokok tersebut secara signifikan.
Bahkan, pada mereka yang sudah berhenti merokok, riwayat merokok rokok mentol lebih berisiko menyebabkan kematian akibat penyakit jantung dan kardiovaskular.
Dr. Priti Bandi, peneliti utama, menyatakan bahwa mentol dalam rokok meningkatkan minat untuk merokok dan mengurangi motivasi untuk berhenti, menjadikannya ancaman besar bagi kesehatan masyarakat.
Penelitian ini menguatkan seruan agar rokok mentol segera diatur untuk mengurangi dampak kesehatan yang fatal. ACS juga menyerukan kebijakan yang lebih ketat untuk membantu individu berhenti merokok dan mencegah anak muda menjadi kecanduan tembakau.
Studi ini dipublikasikan dalam Tobacco Control dan menunjukkan pentingnya kebijakan pengendalian tembakau yang lebih efektif, termasuk penghentian penjualan rokok mentol.
0 Komentar
Dampak Scrolling Media Sosial pada Tubuh
Tips Sehat Sahur: Mengonsumsi Mi Instan dengan Bijak Menurut Dokter
Hipotermia pada Pendaki: Gejala, Penyebab, dan Cara Penanganannya
Dampak Kegemukan pada Kesehatan Remaja
Makanan yang Mempercepat Penuaan Biologis
7 Kebiasaan yang Membantu Menunda Penuaan, Menurut Psikologi
Leave a comment