Siapa Sangka? Kafein Bisa Jadi Kunci Cegah Kematian Mendadak pada Bayi!

12 Juni 2025 18:49
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Menurut Dr. Thomas Hegyi, seorang neonatolog di Rutgers Robert Wood Johnson Medical School, semua faktor risiko SIDS—mulai dari posisi tidur tengkurap, ibu merokok saat hamil, tidur bareng bayi, sampai lahir prematur—punya satu kesamaan: semuanya berkaitan dengan intermittent hypoxia, yaitu kondisi saat kadar oksigen bayi turun drastis.

Sahabat.com - Setelah bertahun-tahun angka kematian mendadak pada bayi alias Sudden Unexpected Infant Death (SUID) seperti jalan di tempat, para peneliti dari Rutgers Health datang dengan teori yang cukup mengejutkan—kafein mungkin bisa melindungi bayi dari kondisi mematikan ini.

Kalau kamu mengira kafein cuma berguna buat ngusir kantuk orang dewasa, ternyata nggak sesimpel itu. Menurut Dr. Thomas Hegyi, seorang neonatolog di Rutgers Robert Wood Johnson Medical School, semua faktor risiko SIDS—mulai dari posisi tidur tengkurap, ibu merokok saat hamil, tidur bareng bayi, sampai lahir prematur—punya satu kesamaan: semuanya berkaitan dengan intermittent hypoxia, yaitu kondisi saat kadar oksigen bayi turun drastis. 

“Saya bertanya-tanya, apa yang bisa melawan kondisi itu? Jawabannya: kafein,” ungkapnya.

Kafein sebenarnya udah lama dipakai buat bayi prematur yang punya masalah pernapasan. Obat ini bekerja sebagai stimulan pernapasan dan terbukti aman, bahkan dalam dosis tinggi. Tapi yang bikin makin menarik, bayi ternyata punya metabolisme kafein yang sangat lambat. Kalau di orang dewasa kafein hilang dalam 4 jam, pada bayi bisa bertahan sampai berminggu-minggu!

Fakta ini bisa jadi jawaban kenapa SIDS paling sering terjadi saat bayi berusia 2–4 bulan. Seiring bayi tumbuh, mereka mulai memetabolisme kafein lebih cepat, jadi efek perlindungannya juga ikut hilang. 

Nah, kalau ibu konsumsi kafein selama hamil atau menyusui, kandungan itu bisa masuk ke bayi lewat ASI. “Kami menduga, perlindungan dari ASI sebagian berasal dari kafein,” tulis para peneliti dalam jurnal Journal of Perinatology.

Profesor Barbara Ostfeld, yang juga direktur program SIDS Center of New Jersey, menegaskan bahwa ini bukan berarti kita harus langsung kasih kopi ke bayi. 

“Idenya bukan menggantikan kebiasaan tidur aman dengan kafein,” jelasnya. 

“Misalnya bayi yang meninggal karena tercekik bantal atau selimut tetap tidak akan terbantu dengan kafein, tapi bisa dicegah dengan praktik tidur yang aman.”

Penelitian ini masih tahap awal dan bersifat pemicu hipotesis. Tim peneliti berencana membandingkan kadar kafein di tubuh bayi yang meninggal karena SIDS dengan yang meninggal karena penyebab lain, seperti trauma atau penyakit. Jika terbukti, ini bisa jadi pendekatan farmasi pertama yang benar-benar bisa mencegah SIDS—bukan sekadar kampanye edukasi.

“Selama lebih dari 30 tahun kami mengedukasi orang tua di New Jersey soal praktik tidur bayi yang aman, dan hasilnya bagus—angka kematian kami salah satu yang terendah di AS. Tapi kenyataannya, rekomendasi yang sudah terbukti pun tidak selalu diikuti,” kata Ostfeld. 

“Hipotesis baru ini memberi harapan bahwa kita bisa melakukan lebih dari sekadar edukasi.”

Penelitian ini belum jadi panduan resmi, ya sahabat. Tapi setidaknya, di tengah mandegnya kemajuan soal SIDS selama dua dekade terakhir, hadirnya ide segar ini bikin harapan itu kembali tumbuh.

Seperti kata Dr. Hegyi, “Tujuan kami adalah memicu cara berpikir baru tentang masalah yang tidak berubah selama 25 tahun.”

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment