Taman Neraka di Singapura Ini Bikin Merinding, Begini Isinya

15 September 2025 11:07
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Bukan tempat wisata biasa, museum ini mengklaim dirinya sebagai yang pertama di dunia yang sepenuhnya didedikasikan untuk kematian dan kehidupan setelah mati.

Sahabat.com - Kalau biasanya wisatawan yang datang ke Singapura langsung tertuju ke Gardens by the Bay atau berburu kuliner di hawker stalls terkenal, ada satu destinasi unik yang bikin penasaran sekaligus merinding. 

Namanya Hell’s Museum yang berada di kawasan Haw Par Villa, sudut barat daya Singapura. Bukan tempat wisata biasa, museum ini mengklaim dirinya sebagai yang pertama di dunia yang sepenuhnya didedikasikan untuk kematian dan kehidupan setelah mati.

Hell’s Museum menempati area seluas 40.000 kaki persegi di dalam Tiger Balm Gardens, yang dibangun tahun 1937 oleh dua bersaudara pendiri Tiger Balm, Aw Boon Haw dan Aw Boon Par. 

Taman seluas 8,5 hektare ini dipenuhi lebih dari 1.000 patung dan 150 diorama yang dulunya memang dibuat untuk mengajarkan mitologi dan cerita rakyat Tiongkok kepada anak-anak. Ikon yang paling terkenal tentu saja instalasi “10 Pengadilan Neraka” yang menggambarkan perjalanan jiwa di alam baka menurut ajaran Buddha.

“Toh Thiam Wei, chief storyteller dari Indie Singapore tours, mengatakan bahwa sejak awal Haw Par Villa adalah hadiah untuk masyarakat dari keluarga Aw. Mereka ingin menciptakan ruang untuk mengajarkan nilai-nilai tradisional Tiongkok dengan cara yang hidup dan tak terlupakan. Seluruh taman ini adalah buku teks raksasa yang mereka wujudkan,” ungkapnya.

Awalnya, instalasi 10 Pengadilan Neraka ini ada di dalam perut naga raksasa, di mana pengunjung naik perahu menyusuri adegan-adegan dunia bawah. Namun kini, atraksi tersebut dipindahkan ke ruangan ber-AC dan ditata lebih modern. 

Jika dulu tujuannya menakuti anak-anak agar lebih patuh, sekarang pesan yang diangkat lebih filosofis: bagaimana budaya di seluruh dunia memandang kematian dan kehidupan setelah mati, mulai dari Buddha, Hindu, Kristen, Islam, hingga kepercayaan lain.

“Di balik tampilan yang cukup grafis, semua diorama ini intinya soal keadilan karma dan bakti kepada orang tua. Setiap hukuman dihubungkan dengan kesalahan tertentu, mulai dari berbohong hingga tidak menghormati orang tua. Ini adalah cara visual untuk menunjukkan bahwa setiap tindakan pasti ada konsekuensinya,” jelas Wei lagi.

Bagi warga Singapura, berkunjung ke Haw Par Villa sudah jadi semacam tradisi lintas generasi. Dulu, berfoto dengan patung-patung unik di sana dianggap setara dengan foto bersama maskot Disneyland. 

Wei bahkan menambahkan, anak muda sekarang melihatnya sebagai destinasi horor yang seru, sementara generasi tua merasa nostalgia setiap datang kembali.

Walau sudah berusia lebih dari 90 tahun, pesan dari 10 Pengadilan Neraka masih terasa relevan. 

“Rahasia agar tetap bertahan lama adalah tidak mengubah inti dari diorama—ceritanya abadi. Yang dilakukan adalah memberi konteks baru. Menjadikannya ruang percakapan tentang kematian adalah langkah yang brilian,” ujar Wei.

Di tengah citra Singapura yang serba modern dan mewah, Haw Par Villa tampil eksentrik dan jujur pada dirinya sendiri. 

Wei menambahkan, “Tempat ini mengingatkan kita bahwa di balik wajah modern, Singapura punya warisan budaya yang kaya. Dan ya, kita bisa sangat menyenangkan dengan cara kita sendiri.”

Hell’s Museum buka setiap hari dari pukul 10 pagi sampai 6 sore. Tiket masuk untuk dewasa seharga 20 dolar, sementara anak-anak mendapat potongan setengah harga. 

Menariknya, area taman Haw Par Villa di sekitarnya bisa dinikmati gratis. Jadi kalau ingin melihat sisi berbeda dari Singapura, tempat ini bisa jadi pilihan wisata anti-mainstream yang sayang dilewatkan.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment