Sahabat.com – Kalau kamu pergi ke Solo atau Surakarta, cobalah sempatkan untuk mencicipi Teh Kampul, lemon tea tradisional khas Solo yang rasanya bikin nagih.
Dari komentar beberapa orang yang telah mencicipi teh kampul, mereka mengaku ketagihan. Minuman ini memang beda dengan minuman tradisional khas Jawa lainnya.
Kalau lemon tea diberi tambahan dengan irisan jeruk lemon, sedangkan teh kampul diberi tambahan jeruk peras. Secara rasa ada kombinasi rasa dari rasa sepat yang berasal dari teh, asam dari irisan jeruk, dan manis dari gula.
Awal mula pemberian nama teh kampul berasal dari irisan jeruk peras yang mengambang di permukaan teh. Istilah ‘kampul’ atau kemampul dalam bahasa Jawa berarti mengambang. Sebelum irisan jeruk ditambahkan ke dalam teh, jeruk tersebut diperas dan air perasannya dicampurkan ke dalam air teh lalu diaduk agar tercampur, kemudian irisan jeruknya pun diceburkan ke dalam minuman teh tersebut, jadilah Teh Kampul.
Teh Kampul banyak ditemui di kota Solo. Selain di pedagang angkringan, warung-warung di pinggir jalan biasanya juga menyediakan teh kampul dengan harga antara Rp5 ribu sampai Rp7 ribu per gelas. Teh Kampul bisa diseduh dingin ataupun hangat, keduanya sama-sama nikmat.
Kamu juga bisa membuatnya sendiri di rumah. Campurkan saja teh yang sesuai dengan seleramu dan tambahkan jeruk peras dengan takaran yang pas. Selamat mencoba!
0 Komentar
Minat Perjalanan Luar Negeri Meningkat nyaris Tiga Kali Lipat
Tiga Destinasi Wisata Sejarah yang Bisa Dikunjungi di Dubai
Disparekrafbud Sebut Aktivitas Menyelam di Labuan Bajo Diminati Wisman
Rekomendasi Destinasi Wisata Selama Berada di Hong Kong
Tips dan Rekomendasi Wisata Jika Berkunjung ke Vietnam
Tips Travelling di Jepang Tanpa Menguras Kantong
Berencana Liburan Musim Panas di Turki? Cek Panduannya Berikut Ini
Ini Waktu Terbaik Berwisata Naik Balon Udara di Cappadocia
Melihat Keindahan Biota Laut di Pantai Tanjung Karang
Isi Liburan Sekolah Dengan Berwisata ke Surga Domestik
Rekomendasi Destinasi Wisata di Jakarta
Rayakan HUT DKI Jakarta Dengan Bertualang dari Halte ke Halte
Leave a comment