Sahabat.com - Sebuah studi besar mengaitkan kebiasaan menonton reel menjelang tidur dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Pelajari lebih lanjut dan cara mengatasi kecanduan reel hari ini!
Setelah seharian bekerja dan menyelesaikan tugas rumah, langsung tidur terasa seperti memasuki siklus yang tak ada habisnya bagi kebanyakan dari kita, sebuah siklus di mana yang kita lakukan hanya makan, bekerja, tidur, dan mengulangnya. Untuk keluar dari siklus ini atau setidaknya merasa kita berusaha melakukannya, kita sering beralih ke media sosial; Instagram reels, YouTube shorts, dan sebagainya. Apalagi dengan menurunnya rentang perhatian kita setiap hari, reels menjadi sumber hiburan yang tepat yang membuat penonton terhubung.
Kita berbaring dan menggulir layar, berjanji pada diri sendiri bahwa ini hanya ritual selama satu jam, tetapi video-video cepat ini membuat kita terus terhubung, hanya untuk menyadari bahwa berjam-jam sudah berlalu dan kita hanya memiliki beberapa jam tersisa untuk memulai hari kembali. Kita tentu menyadari dampak negatif dari kebiasaan tidak sehat ini, tetapi tidak pernah terbersit di pikiran kita kemungkinan adanya kaitan dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi, yang kini telah ditemukan dalam sebuah studi besar yang diterbitkan dalam jurnal BMC, yang mempelajari individu muda dan paruh baya di China.
Dokter spesialis jantung asal Bengaluru, Dr. Deepak Krishnamurthy, membagikan temuan ini di X (sebelumnya Twitter), menarik perhatian pada penemuan yang mengkhawatirkan ini.
“Selain menjadi gangguan besar dan buang-buang waktu, kecanduan reel juga terkait dengan tekanan darah tinggi pada orang muda dan paruh baya. Saatnya untuk mencopotnya,” tulisnya.
Studi ini dilakukan di China dengan melibatkan 4.318 orang muda dan paruh baya yang secara teratur menonton reels sebelum tidur. Hasil pemeriksaan medis para peserta menunjukkan bahaya dari kebiasaan ini bagi kesehatan mereka.
Pada orang dewasa muda dan paruh baya, para peneliti menemukan bahwa hipertensi esensial terkait dengan jenis kelamin, usia, pekerjaan, diet tinggi natrium, kelebihan berat badan atau obesitas, diabetes atau intoleransi glukosa, dislipidemia, hiperurisemia, dan riwayat keluarga, selain waktu yang dihabiskan untuk menonton video singkat sebelum tidur. Ini menunjukkan bahwa waktu layar tidak bisa dianggap sebagai faktor tunggal, melainkan interaksi beberapa faktor.
Meskipun waktu layar tradisional termasuk aktivitas seperti menonton televisi, bermain video game, dan menggunakan komputer, studi ini menunjukkan bahwa waktu layar kita lebih banyak digunakan untuk menonton video singkat sebelum tidur, yang lebih mengarah pada gaya hidup yang kurang aktif. Misalnya, orang mungkin menonton televisi sambil melakukan aktivitas fisik, namun hal ini tidak berlaku untuk reel singkat.
Menonton video singkat tepat sebelum tidur dapat menyebabkan rangsangan simpatik, yang bisa menjadi faktor signifikan dalam peningkatan tekanan darah yang terjadi saat menonton reel sebelum tidur. Ketika sistem saraf simpatik, yang mengontrol respons fight-or-flight, diaktifkan, ini disebut sebagai rangsangan simpatik.
Aspek lain yang perlu dipertimbangkan adalah dampak cahaya biru pada siklus tidur-bangun kita. Dengan menghambat sintesis melatonin, hormon yang mengontrol tidur dan kewaspadaan, cahaya biru dari layar menyebabkan gangguan tidur. Ditambah lagi, tidur kurang dari enam jam telah dikaitkan dengan peningkatan risiko tekanan darah tinggi dan penurunan kognitif.
Pemberlakuan jam malam digital adalah salah satu strategi terbaik untuk mengurangi waktu layar sebelum tidur. Tentukan waktu tertentu untuk berhenti menggunakan perangkat elektronik, misalnya 30 hingga 60 menit sebelum tidur. Hindari menyimpan ponsel di dekat tempat tidur, karena ini dapat dengan mudah mendorong godaan untuk menambah waktu layar. Ini adalah saran sederhana lainnya.
Anda juga bisa membatasi akses aplikasi dan secara efektif memantau waktu layar menggunakan aplikasi khusus, yang bisa menjadi alat yang sangat berguna. Dengan menggunakan aplikasi ini, Anda bisa mengembangkan pendekatan yang lebih bijak dan sadar terhadap penggunaan ponsel.
Untuk bersantai setelah hari yang melelahkan, Anda tidak perlu membahayakan kesehatan Anda. Sebagai gantinya, berbicaralah dengan orang terdekat atau cukup membaca buku—jika Anda merasa itu tidak cukup, beralihlah ke layar yang lebih besar, dan tinggalkan layar kecil dan video cepat yang akan mengganggu siklus tidur-bangun Anda dalam jangka pendek dan kemudian merusak kesehatan jantung Anda dalam jangka panjang.
0 Komentar
Begini Cara Mengatasi Stres Selama Perjalanan
Bagaimana Tidur Siang Bisa Meningkatkan Hari Anda
Kanker Usus Meningkat pada Mereka yang Berusia di Bawah 50 Tahun, Ini Penjelasan Mengenai Tren Ini
Kate Middleton Mengonsumsi Sarapan yang Sama Setiap Hari yang Terbukti Menurunkan Kolesterol
Leave a comment