Ternyata Bakteri Usus Bayi Bisa Jadi Tameng Alami dari Infeksi Pernapasan

05 Juni 2025 12:35
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Penelitian terbaru dari Wellcome Sanger Institute dan University College London menemukan bahwa bayi yang memiliki kombinasi khusus bakteri usus di minggu pertama kehidupannya cenderung lebih jarang masuk rumah sakit karena infeksi saluran napas bawah akibat virus (vLRTI) dalam dua tahun pertama hidup mereka.

Sahabat.com - Sejak bayi lahir, tubuh mungil mereka langsung dihuni oleh berbagai bakteri baik yang membentuk mikrobioma usus. 

Nah, ternyata mikrobioma ini nggak cuma penting untuk pencernaan, tapi juga bisa jadi pelindung alami dari infeksi saluran pernapasan, lho! 

Penelitian terbaru dari Wellcome Sanger Institute dan University College London menemukan bahwa bayi yang memiliki kombinasi khusus bakteri usus di minggu pertama kehidupannya cenderung lebih jarang masuk rumah sakit karena infeksi saluran napas bawah akibat virus (vLRTI) dalam dua tahun pertama hidup mereka.

Dalam studi terbesar di Inggris sejauh ini tentang mikrobioma bayi, para peneliti menganalisis sampel feses dari 1.082 bayi baru lahir. Mereka menggunakan teknologi sekuensing genom canggih dan mencocokkannya dengan catatan medis bayi-bayi tersebut hingga usia dua tahun. 

Hasilnya, bayi yang lahir secara normal (vaginal) dan punya kandungan tinggi bakteri Bifidobacterium longum, serta jenis bakteri baik lainnya seperti B. bifidum dan Bacteroides dorei, ternyata punya risiko lebih rendah untuk dirawat inap karena infeksi pernapasan.

Namun, nggak semua bayi yang lahir normal punya susunan mikrobioma yang sama. Ada dua kelompok bayi lain, baik yang lahir normal maupun lewat operasi caesar, yang punya profil mikrobioma berbeda dan justru punya risiko lebih tinggi terkena vLRTI. Jadi, kelahiran secara vaginal memang bisa membantu, tapi bukan jaminan mutlak. Ada faktor-faktor lain yang berperan.

“Infeksi saluran pernapasan bagian bawah akibat virus adalah salah satu penyebab utama bayi masuk rumah sakit. Penelitian kami membuka kemungkinan bahwa mikrobioma usus awal bisa membantu menurunkan risiko ini,” kata Dr. Cristina Garcia-Mauriño, penulis utama studi ini dari UCL.

Profesor Nigel Field dari UCL menambahkan, “Untuk pertama kalinya kami melihat hubungan antara mikrobioma minggu pertama kehidupan dengan risiko infeksi pernapasan di masa kecil. Ini hanya bisa kami dapatkan karena data besar dari Baby Biome Study dan teknologi genomik resolusi tinggi yang kami pakai.”

Apa artinya ini untuk masa depan? Para ilmuwan berharap suatu saat bisa mengembangkan probiotik khusus bayi yang bisa membantu membentuk mikrobioma sehat sejak dini. Bahkan, bisa jadi nanti ada intervensi personal yang disesuaikan dengan profil mikrobioma unik tiap bayi!

Dr. Trevor Lawley dari Wellcome Sanger Institute bilang, “Mikrobioma bayi berkembang pesat sejak hari pertama kehidupan, dan bisa sangat berpengaruh pada kesehatan jangka panjang. Penelitian kami memperkuat bukti bahwa bakteri perintis ini bisa melindungi dari berbagai penyakit, termasuk infeksi.”

Meskipun penelitian ini masih bersifat observasional alias belum membuktikan hubungan sebab-akibat, hasilnya membuka peluang besar untuk pengembangan strategi pencegahan penyakit pernapasan pada anak-anak. 

Studi lanjutan berskala besar seperti 4M (Microbes, Milk, Mental Health and Me) diharapkan bisa memberikan gambaran yang lebih lengkap.
Tentu saja, setiap kelahiran itu unik. 

Profesor Louise Kenny, yang tidak terlibat dalam studi ini, mengingatkan, “Operasi caesar bisa jadi pilihan terbaik dan menyelamatkan nyawa dalam banyak kasus. Yang penting, setiap keputusan soal persalinan harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing ibu dan bayi.”

Yup, ternyata dunia mikrobioma usus bayi ini masih menyimpan banyak misteri yang bisa mengubah cara kita menjaga kesehatan si kecil sejak hari pertama mereka hadir di dunia.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment