Sahabat.com - Sahabat, siapa sangka kalau seiring bertambahnya usia, tubuh kita diam-diam mengalami banyak perubahan yang bisa membuka jalan bagi kanker payudara?
Yup, bukan cuma faktor hormon saja yang berperan, tapi juga peradangan dalam tubuh yang makin menjadi-jadi.
Para ilmuwan sekarang menemukan bahwa proses penuaan yang disertai dengan gangguan sistem kekebalan tubuh bisa bikin sel kanker berkembang makin ganas, terutama pada wanita yang sudah menopause.
Seiring bertambah usia, jaringan di sekitar tumor jadi lebih kaku dan penuh dengan zat-zat peradangan seperti interleukin (IL-6, IL-8), TNF, TGF, dan sekelompok kimia tubuh yang disebut chemokine CXC (seperti CXCL1 sampai CXCL12).
Semua ini menciptakan lingkungan yang ‘ramah’ bagi pertumbuhan dan penyebaran kanker. Nggak cuma itu, kondisi ini juga membuat sistem imun kita makin kesulitan mendeteksi dan melawan sel kanker.
Kalau sahabat merasa punya berat badan berlebih, ada baiknya mulai lebih waspada. Lemak tubuh yang berlebihan ternyata bisa memicu peradangan kronis, yang artinya makin banyak zat peradangan yang beredar dalam tubuh.
Nah, kondisi ini bikin sel kanker makin agresif, mempengaruhi sel imun, dan mengganggu sinyal hormon—semua ini bikin risiko kanker payudara makin tinggi di usia pasca-menopause.
"CXCL8 alias IL-8 dan CXCL12 itu benar-benar jadi perhatian karena keduanya berhubungan erat dengan perkembangan tumor," ungkap para peneliti.
Itu sebabnya, zat-zat ini mulai dilirik sebagai target pengobatan yang lebih tepat sasaran untuk pasien kanker payudara usia lanjut.
Satu hal lagi yang tak kalah penting adalah sistem imun kita yang mulai melemah seiring waktu. Jumlah sel kekebalan yang biasa menyerbu tumor ikut menurun, dan respons terhadap terapi imun seperti checkpoint inhibitors pun jadi kurang maksimal.
Kondisi ini dipicu oleh apa yang disebut SASP atau senescence-associated secretory phenotype, yang bikin tubuh terus-menerus mengeluarkan zat peradangan seperti IL-6, IL-1β, dan CXCLs—semuanya mendukung pertumbuhan kanker dan melemahkan pertahanan tubuh.
Tapi tenang, kabar baiknya adalah dunia medis sedang gencar mengembangkan pendekatan baru yang disebut theranostic—kombinasi terapi dan diagnosis—dengan fokus pada pengendalian zat peradangan dan chemokine ini.
Harapannya, pengobatan yang disesuaikan dengan kondisi usia dan imunitas pasien bisa memperlambat atau bahkan menghentikan perkembangan kanker, sekaligus menjaga agar tubuh tetap kuat melawan penyakit.
Melihat angka kejadian kanker payudara pascamenopause yang terus naik, makin jelas bahwa kita butuh strategi yang lebih pintar dan personal. Ilmu pengetahuan sudah membuka jalan menuju pemahaman lebih dalam soal bagaimana peradangan, obesitas, dan penuaan saling terhubung dengan kanker.
Dan dari sini, masa depan pengobatan kanker tampaknya akan lebih cerah—khususnya bagi para wanita hebat yang tetap kuat meski usia terus bertambah.
0 Komentar
Gak Perlu Nge-Gym Berat! 3 Jenis Olahraga Ini Bisa Bikin Otak Tajam di Usia Berapa pun
Kurang Tidur Bisa Bikin Migrain Makin Parah? Ini Penjelasan Mengejutkan Para Ilmuwan!
Ternyata COVID-19 Ringan Nggak Bikin Ginjal Rusak, Tapi Kalau Masuk Rumah Sakit Bisa Bahaya Banget!
Ternyata Ini Alasan Mengapa Kanker Payudara Sering Menyerang Wanita di Usia Menopause!
Tanda-Tanda Kanker Bisa Terdeteksi 3 Tahun Sebelum Diagnosis, Ini Fakta Mengejutkannya!
Kamu Nggak Akan Percaya! Ternyata Kita Sendiri yang Bikin Gigitan Kutu Jadi Mematikan!
Gawat! Hampir Setengah Makanan Anak Kita Ternyata ‘Makanan Sampah’ dan Bisa Picu Obesitas!
Risiko Gangguan Pernapasan Saat Tidur Diprediksi Naik 45 Persen Akibat Pemanasan Global
Hati-Hati Diet Ketat Bisa Bikin Kamu Makin Galau, Ini Kata Ahli!
Leave a comment