Ternyata Pola Makan Ini Bisa Kurangi Risiko Pikun Meski Baru Dimulai di Usia Tua!

10 Juni 2025 14:02
Penulis: Alamsyah, lifestyle
MIND diet ini mengutamakan makanan seperti sayuran hijau gelap, ikan berlemak seperti salmon, buah beri, kacang-kacangan, dan minyak zaitun. Semua bahan itu dipercaya bisa menurunkan peradangan dan menjaga kesehatan otak seiring bertambahnya usia.

Sahabat.com - Siapa sangka, ternyata ada pola makan yang bisa bantu kita menjaga kesehatan otak dan mengurangi risiko demensia, termasuk Alzheimer, hingga 25 persen! Dan yang paling mengejutkan: kamu tetap bisa merasakan manfaatnya meskipun baru mulai menerapkannya di usia 60-an. 

Pola makan yang dimaksud adalah MIND diet, gabungan dari diet Mediterania dan DASH yang selama ini dikenal bagus untuk jantung.

MIND diet ini mengutamakan makanan seperti sayuran hijau gelap, ikan berlemak seperti salmon, buah beri, kacang-kacangan, dan minyak zaitun. Semua bahan itu dipercaya bisa menurunkan peradangan dan menjaga kesehatan otak seiring bertambahnya usia. 

“Hasil dari studi jangka panjang berskala besar ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa pola makan MIND bisa menurunkan risiko Alzheimer,” kata Dr. Gary Small, psikiater geriatrik dari Hackensack University Medical Center.

Dalam studi baru yang dipresentasikan di pertemuan tahunan American Society for Nutrition, peneliti menganalisis data dari lebih dari 92.000 orang berusia 45–75 tahun dari berbagai ras, termasuk Afrika-Amerika, Latin, Jepang-Amerika, dan penduduk asli Hawaii. 

Setelah 10 tahun, mereka melihat siapa saja yang paling patuh pada pola makan MIND dan bagaimana dampaknya terhadap risiko demensia. 

Hasilnya, orang yang paling taat menjalani diet ini memiliki risiko demensia 9% lebih rendah, dan yang berhasil memperbaiki pola makannya selama 10 tahun mengalami penurunan risiko hingga 25% dibanding mereka yang justru makin buruk pola makannya.

Penulis utama studi, Dr. Song-Yi Park dari University of Hawaii at Manoa, menyimpulkan, “Ini menunjukkan bahwa tidak pernah ada kata terlambat untuk mulai menjalani pola makan sehat demi mencegah demensia.”

Tapi, efek diet ini ternyata berbeda-beda tergantung kelompok ras. Misalnya, pada kelompok penduduk asli Hawaii, tidak terlihat manfaat signifikan, sementara pada kelompok Jepang-Amerika efeknya cenderung lebih lemah. 

Dr. Brendan Kelley, ahli saraf dari University of Texas Southwestern menjelaskan bahwa studi ini belum bisa menjawab pasti mengapa begitu. Tapi ada kemungkinan angka kejadian demensia yang lebih rendah di kelompok Asia-Amerika membuat hasilnya jadi kurang signifikan secara statistik.

Walaupun hasilnya menjanjikan, para ahli mengingatkan bahwa studi ini belum ditinjau sejawat dan hanya menunjukkan hubungan, bukan bukti sebab-akibat. 

“Orang yang patuh pada pola makan sehat umumnya juga punya kebiasaan baik lainnya, seperti olahraga rutin dan aktif bersosialisasi, yang bisa berkontribusi dalam mencegah demensia,” jelas Dr. Small.

Kalau kamu tertarik mencoba pola makan MIND, nggak perlu langsung heboh. Dietitian Julie Andrews menyarankan langkah-langkah simpel seperti mengganti roti putih dengan gandum utuh, menambahkan sayur hijau dalam menu harian, ngemil kacang panggang seminggu sekali, atau bikin smoothie beri beku tiap minggu.

Kalau khawatir soal biaya, kamu tetap bisa menerapkan diet ini dengan hemat. Gunakan sayur beku, tambahkan kacang kaleng ke dalam sup atau salad, dan pilih salmon atau tuna kalengan buat campuran salad atau burger ikan buatan sendiri. 

“Nggak ada kata terlambat atau terlalu cepat untuk mulai melindungi kesehatan otak lewat pola makan dan gaya hidup,” tegas Dr. Small.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment