Thailand Terpilih Sebagai Lokasi Syuting Jurassic World 4

13 Juni 2024 11:34
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Phuket Island, Kepulauan Phi Phi - Provinsi Krabi, Thailand, Maya Bay. (iStock)

Sahabat.com - Thailand sekali lagi mempunyai kesempatan istimewa untuk mempromosikan dirinya melalui film. Negeri Gajah Putih itu baru-baru ini dipilih sebagai lokasi syuting Jurassic World 4.

"Produksi film ini akan berlangsung mulai 13 Juni hingga 16 Juli di beberapa lokasi termasuk Bangkok, Krabi, Trang, Phang Nga, Phuket dan Chiang Mai," kata Direktur Jenderal Departemen Pariwisata Jaturon Phakdeewanit dalam website The Goverment Public Relations Departement Thailand.

Jaturong menambahkan bahwa proyek film ini diharapkan dapat menyuntikkan sekitar 650 juta baht ke dalam perekonomian negara. Selain itu, UMKM terkait produksi film juga akan diperkuat, antara lain persewaan peralatan, akomodasi, persewaan venue, transportasi, pengamanan COVID-19, dan jasa katering.

Salah satu lokasi syuting Jurassic World 4 adalah Air Terjun Huai To di Taman Nasional Khao Phanom Bencha di Provinsi Krabi. Tim produksi berencana melakukan syuting di sana setidaknya selama seminggu.

Dinas Taman Nasional melakukan segala kemungkinan untuk memastikan produksi berjalan lancar dan efisien selama pembuatan film.

Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Phacharavat Wongsuwan menyambut positif  hal itu. 

Dia mengatakan merupakan suatu kehormatan bagi Thailand untuk menjadi tuan rumah pengambilan gambar tersebut.

"Namun, mereka sangat diwajibkan untuk mematuhi undang-undang dan peraturan terkait dan tidak boleh mengganggu atau membahayakan sumber daya alam atau lingkungan," kata Paccharavat kepada National Park Service di halaman Facebook-nya.

Peringatan ini muncul setelah film thriller backpacker karya Leonardo DiCaprio, The Beach, menuai kritik luas karena dampaknya terhadap pasir murni Teluk Maya di Koh Phi Phi Leh di Thailand selatan Tim produksi menanam lusinan pohon palem untuk memberikan nuansa tropis pada teluk tersebut, namun dikritik karena merusak vegetasi bukit pasir.

Direktur Jenderal Kementerian Taman Nasional Attapol Charoenshunsa mengatakan mereka telah belajar dari pengalaman masa lalu dan pihak berwenang akan terus memantau penembakan tersebut.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment