Tren “Dark Showering”, Ritual Mandi Gelap yang Bikin Tidur Nyenyak dan Pikiran Tenang

10 November 2025 12:14
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Seorang wanita mandi dalam cahaya temaram, menikmati ketenangan sebelum tidur.

Sahabat.com - Mandi di malam hari dengan lampu temaram kini jadi tren gaya hidup baru yang sedang viral di media sosial. Disebut dark showering, ritual ini dilakukan dengan mematikan atau meredupkan lampu saat mandi untuk membantu tubuh dan pikiran lebih rileks sebelum tidur.

Psikiater sekaligus pendiri Amen Clinics di California, Dr. Daniel Amen, menjelaskan bahwa cahaya memiliki pengaruh besar terhadap otak. 

“Cahaya terang, terutama cahaya biru, memberi sinyal pada tubuh untuk tetap terjaga dengan meningkatkan kadar kortisol dan menurunkan melatonin,” ujarnya. 

Sebaliknya, pencahayaan redup atau tanpa cahaya memberi sinyal aman pada otak dan mengaktifkan sistem saraf parasimpatik, membuat tubuh siap untuk beristirahat dan memperbaiki diri secara alami.

Menurut Amen, pencahayaan temaram membantu menurunkan “radar ancaman” di otak. 

“Ketika rangsangan visual berkurang, bagian otak yang mengatur logika menjadi lebih dominan. Hasilnya, tubuh terasa lebih tenang dan pikiran lebih jernih,” katanya. 

Ritual mandi dalam gelap juga menurunkan beban sensorik, membuat otak tidak perlu memproses terlalu banyak sinyal dari lingkungan.

Untuk mencoba dark showering, mulai dengan meredupkan lampu 60–90 menit sebelum tidur. Gunakan cahaya lembut berwarna amber atau merah muda, hindari layar ponsel, dan tambahkan aroma menenangkan seperti lavender atau minyak frankincense. Suhu kamar yang sejuk (sekitar 18–20°C) dan handuk lembut akan membuat pengalaman mandi semakin nyaman. Cukup lakukan selama 15–20 menit.

“Ritual gelap seperti ini bukan sekadar aktivitas menenangkan, tapi cara alami bagi otak untuk beralih dari kewaspadaan menuju ketenangan,” tambah Amen. Ia menyebut dark showering sangat cocok bagi mereka yang mengalami kecemasan, ADHD, atau insomnia karena membantu menciptakan ketenangan eksternal yang menuntun pada keseimbangan internal.

Namun, bagi yang merasa tidak nyaman dalam kegelapan, bisa menggantinya dengan pencahayaan lembut, musik tenang, atau aroma favorit agar tetap terasa aman. “Yang terpenting adalah menciptakan ruang damai bagi sistem saraf untuk pulih,” jelas Amen.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment