Sahabat.com - Tammy Slaton, seorang wanita berusia 38 tahun, membagikan kisahnya mengenai penurunan berat badan yang signifikan. Dulu beratnya mencapai 328 kg, namun kini telah turun menjadi 103 kg.
Sebelum penurunan berat badan yang drastis ini, obesitas ekstrem Tammy mengganggu aktivitas sehari-harinya dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Untuk mencapai berat badan yang lebih sehat, Tammy melakukan perubahan besar dalam pola makan serta menjalani operasi bariatrik pada tahun 2022.
Selain itu, Tammy juga mengikuti program rehabilitasi penurunan berat badan selama 14 bulan. Ia mengubah pola makannya dengan lebih fokus pada konsumsi protein, mengurangi karbohidrat, dan menghindari gula.
Tammy juga berhenti mengonsumsi soda dan mengatur porsi makanannya.
Menurut Today, Tammy memulai perjalanan penurunan berat badan dengan operasi bariatrik yang dilakukan pada 2022. Prosedur ini biasanya dipilih jika metode diet dan olahraga tidak efektif, terutama jika pasien mengalami masalah kesehatan serius akibat obesitas.
Untuk memenuhi syarat operasi, Tammy harus menurunkan berat badannya hingga 250 kg, yang membuatnya masuk ke pusat rehabilitasi kecanduan makanan. Ia menceritakan bahwa sebelum operasi, ia sempat mengalami kondisi kritis yang memerlukan tindakan medis darurat.
"Proses ini membuat saya lebih bijaksana dan akhirnya memutuskan untuk menjalani operasi," ungkapnya, seperti dilansir Today.
Setelah melalui proses panjang dan berhasil menurunkan berat badan, Tammy merasa sangat bahagia. Dulunya, ia harus menggunakan kursi roda untuk bergerak, namun kini ia sudah bisa berjalan tanpa bantuan dan tidak memerlukan selang oksigen lagi.
"Saat ini, saya bisa masuk ke dalam kendaraan biasa dan menggunakan sabuk pengaman tanpa extender. Apa yang mungkin terlihat sepele bagi orang lain, sangat berarti bagi saya," jelasnya.
Tammy mengungkapkan bahwa masalah berat badan telah lama mengganggu hidupnya. Karena kesibukan ibunya bekerja, ia sering memasak makanan yang cepat saji dan banyak mengonsumsi minuman bersoda.
"Mi microwave adalah makanan favorit kami—ramen, sup, makanan cepat saji yang mengandung banyak karbohidrat," ceritanya.
Kematian neneknya yang sering mengasuhnya menjadi titik balik bagi Tammy untuk merenung dan memulai perjalanan penurunan berat badan. Melalui media sosial, ia membagikan perasaannya setelah perubahan besar ini dan berharap untuk tetap fokus dalam perjalanan penurunannya yang masih berlanjut.
"Sangat mudah untuk kembali ke kebiasaan lama dan mengembalikan berat badan yang sudah turun, namun saya tahu itu akan membuang waktu, uang, dan tenaga," kata Tammy.
Slaton menekankan bahwa perubahannya lebih dari sekadar diet; ia telah mengadopsi gaya hidup baru yang memungkinkan transformasi fisiknya.
"Saya masih berjuang, tapi Anda tidak sendirian. Dengan tekad, Anda bisa mencapai apa pun. Jangan pernah menyerah," tutupnya.
0 Komentar
Liburan Bisa Picu Serangan Jantung? Waspada Holiday Heart Syndrome Saat Natal dan Tahun Baru
Anak Minta Smartphone Sejak Dini? Studi Ini Bongkar Usia Paling Aman dan Dampaknya bagi Kesehatan
Trik Bugar Usia 40+: Rahasia Latihan dari Pelatih Selebriti yang Bikin Tubuh Tetap Kuat & Awet Muda
Kok Bisa? Atlet Justru Punya Risiko Gangguan Irama Jantung Lebih Tinggi, Ini Penjelasannya
Sydney Sweeney Pamer Foto Berani Saat Bersiap ke Premiere ‘The Housemaid’, Netizen Terpukau
Riset Terbaru Ungkap Manfaat Kerja dari Rumah untuk Kesehatan Mental, Wanita Paling Diuntungkan
Riset Baru Ungkap Risiko Tersembunyi Tato: Bisa Ganggu Imunitas hingga Pengaruh Vaksin
Terbukti! Punya Hewan Peliharaan Bikin Lansia Lebih Panjang Umur dan Otak Tetap Tajam
Ramalan Shio Kuda 2026: Karier, Cinta, dan Kondisi Finansial
Terungkap! Jadi Penyanyi Terkenal Bisa Memangkas Usia Hingga 4,5 Tahun
Leave a comment