Sahabat.com - Tanpa disadari, banyak sudut rumah yang menjadi sarang bakteri dan virus yang bisa membahayakan kesehatan.
Meskipun terlihat bersih, bukan berarti bebas kuman. Bakteri dan virus bisa menyebar dari orang ke orang, maupun dari benda ke tubuh.
Bahkan, menurut National Sanitation Foundation (NSF), tempat yang sering digunakan justru memiliki tingkat kontaminasi tertinggi—bahkan melebihi toilet.
Salah satu area paling kotor adalah dapur. Lebih dari 75% spons cuci piring dan kain lap mengandung Salmonella, E. coli, dan kotoran manusia, dibandingkan hanya 9% pada gagang keran kamar mandi.
Benda seperti talenan, pembuat kopi, permukaan kulkas, wastafel, dan meja dapur harus sering dibersihkan. Cukup gunakan tisu disinfektan, atau rendam spons dalam air hangat yang dicampur sedikit pemutih untuk membunuh kuman. Jangan lupa cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh makanan, terutama daging mentah.
Area lain yang penuh kuman adalah tombol, gagang pintu, dan saklar lampu. NSF mencatat bahwa saklar kamar mandi, gagang kulkas, kenop kompor, hingga pegangan microwave punya lebih banyak bakteri dibanding kloset.
Gunakan tisu disinfektan seminggu sekali untuk membersihkannya, dan jangan pakai tisu yang sama untuk semua area.
Tas makeup juga jadi ‘rumah’ nyaman bagi kuman. Aplikator rias yang kotor bisa memicu infeksi kulit dan mata.
Menurut para ahli, virus bisa berpindah dari tangan ke alat makeup lalu masuk ke hidung, mulut, bahkan mata. Simpan makeup di tempat kering dan bersih, cuci kuas seminggu sekali, dan ganti kosmetik setiap 6 bulan. Jika pernah mengalami infeksi mata, buang semua produk mata yang digunakan.
Kamar mandi adalah tempat paling lembap, yang berarti sempurna untuk pertumbuhan kuman. Area yang wajib diperhatikan adalah bak mandi, saluran air, gagang keran, lantai di sekitar toilet, handuk, dan sikat gigi.
Gunakan sikat gigi bekas untuk membersihkan celah-celah sempit, ganti handuk seminggu sekali, dan sikat gigi tiap 3-4 bulan.
Jika ada anggota keluarga yang baru sembuh dari infeksi, disinfeksi seluruh permukaan kamar mandi.
Cucian yang basah juga bisa menjadi ladang berkembangnya bakteri jika dibiarkan terlalu lama di mesin cuci. Pindahkan segera ke pengering setelah dicuci. Bila memakai fasilitas laundry umum, lap drum mesin cuci dengan tisu disinfektan sebelum digunakan. Gunakan air hangat atau panas untuk membunuh kuman, terutama pada pakaian yang dipakai di luar rumah.
Ruang keluarga dan kantor di rumah juga tak kalah ‘berbahaya’. Perangkat seperti remote TV, keyboard komputer, dan ponsel kerap disentuh banyak tangan.
Dalam penelitian NSF, ditemukan jamur, ragi, dan bakteri Staphylococcus di alat-alat ini. Virus juga bisa hidup di permukaan plastik hingga 3 hari.
Jadi, bersihkan secara rutin dan selalu cuci tangan setelah keluar rumah sebelum menyentuh benda-benda di rumah.
Hewan peliharaan juga bisa membawa kuman dari luar. NSF menyebutkan bahwa mangkuk makanan hewan menempati posisi keempat sebagai benda paling kotor di rumah.
Mainan dan tempat tidur hewan juga berisiko tinggi. Cuci mangkuk setiap hari, rendam dalam pemutih seminggu sekali, dan bersihkan mainan secara rutin.
Barang pribadi seperti ponsel, kunci, dompet, uang, tas makan siang, hingga bagian bawah tas tangan adalah pembawa kuman dari luar.
Beberapa di antaranya ditemukan mengandung jamur dan kotoran manusia. Gunakan tisu disinfektan khusus elektronik untuk membersihkan permukaannya, atau beli pembersih khusus untuk gadget jika ingin lebih aman.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penting untuk memahami perbedaan antara membersihkan, mensterilkan, dan mendisinfeksi.
Membersihkan hanya menghilangkan kotoran fisik, sedangkan mensterilkan menurunkan jumlah kuman.
Disinfeksi adalah proses membunuh kuman secara langsung dengan bahan kimia lebih kuat—dan sangat penting saat ada yang sedang sakit.
Banyak orang khawatir penggunaan disinfektan bisa menyebabkan resistensi bakteri, namun riset menunjukkan hal ini lebih umum terjadi di rumah sakit, bukan di lingkungan rumah.
Menurut FDA, sabun antibakteri untuk tubuh sebenarnya tidak diperlukan.
Untuk mencegah penyebaran kuman, biasakan kebiasaan sehat seperti melepas sepatu sebelum masuk rumah, mencuci tangan 20-30 detik setelah dari toilet atau menyentuh makanan mentah, mencuci baju dari luar rumah dengan air hangat, dan batasi kontak langsung di tempat umum. Jika memungkinkan, bekerja dari rumah dan gunakan video call untuk bersosialisasi.
Seperti disampaikan oleh Dr. Alana Biggers, MD, MPH, “Menjaga kebersihan rumah bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga perlindungan nyata bagi kesehatan keluarga. Kuman ada di mana-mana, tapi dengan kebiasaan yang tepat, kita bisa mengendalikannya.”
0 Komentar
Terlalu Lama Main Gadget Bisa Picu Risiko Jantung pada Anak, Tidur Cukup Jadi Penyelamat
Minum Kopi Pagi Bisa Bikin Mood Naik, Tapi Efeknya Tergantung Cara dan Waktu Menikmatinya
Rahasia Mengejutkan Otak Awet Muda: Olahraga Berlebihan Ternyata Bisa Bikin Cepat Tua
Rahasia Bibir Sehat dan Merona Alami Tanpa Ribet
Waspada! Ini 8 Tempat Paling Kotor di Rumah yang Jarang Disadari
Leave a comment