Waspada! Minum Kopi Bisa Bikin Obatmu Gagal Bekerja, Ini Penjelasan Apoteker

04 Juni 2025 16:57
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Secangkir kopi pagi yang kelihatannya sepele itu bisa ganggu kerja obat yang kamu konsumsi. Bahkan, efeknya bisa bikin obat jadi kurang manjur atau malah bikin efek samping makin parah.

Sahabat.com - Buat banyak dari kita, hari rasanya belum dimulai kalau belum ngopi. Rasanya hangat, bikin melek, dan pastinya jadi bagian dari rutinitas harian. 

Tapi ternyata, secangkir kopi pagi yang kelihatannya sepele itu bisa ganggu kerja obat yang kamu konsumsi. Bahkan, efeknya bisa bikin obat jadi kurang manjur atau malah bikin efek samping makin parah.

Menurut Dipa Kamdar, seorang apoteker, kopi bisa memperkuat efek stimulan dari obat flu yang mengandung pseudoefedrin. 

"Gabungan antara kafein dan pseudoefedrin bisa bikin jantung berdebar, gelisah, susah tidur, bahkan sakit kepala," jelasnya. 

Dan kalau kamu penderita diabetes, hati-hati juga karena kombinasi ini bisa bikin gula darah naik.

Nggak cuma obat flu, kopi juga bisa ‘nabrak’ dengan obat tiroid kayak levothyroxine. Kalau kamu minum kopi terlalu cepat setelah minum obat ini, tubuhmu bisa menyerap lebih sedikit kandungan obatnya. 

Bisa-bisa gejala hipotiroid kayak gampang capek, berat badan naik, atau susah BAB balik lagi, padahal kamu udah rajin minum obat. Triknya? 

Minum levothyroxine dengan air putih di pagi hari saat perut kosong, lalu tunggu 30-60 menit sebelum ngopi atau sarapan.

Hal serupa berlaku buat obat osteoporosis jenis bisfosfonat, seperti alendronate dan risedronate. Obat ini juga butuh waktu di perut tanpa gangguan supaya bisa diserap sempurna.

Buat kamu yang sedang menjalani pengobatan depresi atau gangguan mental, ngopi juga perlu ekstra hati-hati. Kafein bisa berinteraksi dengan antidepresan SSRI kayak sertraline atau citalopram, yang bikin penyerapan obat berkurang. Ada juga risiko efek samping meningkat pada obat jenis TCA seperti amitriptyline dan imipramine karena tubuhmu harus membagi enzim hati yang memproses obat dan kafein. 

Akibatnya? Kamu bisa merasa ‘kecanduan’ lebih lama atau malah ngalamin efek samping berlebih.

Ada juga loh obat antipsikotik kayak clozapine, yang menurut sebuah studi, bisa naik levelnya di darah sampai 97% hanya karena kamu minum dua sampai tiga cangkir kopi. 

"Ini bisa berujung pada rasa ngantuk berlebihan, bingung, atau bahkan komplikasi serius," kata Kamdar.

Kopi juga punya pengaruh ke obat sakit kepala dan nyeri yang dijual bebas. Emang sih, kafein bisa bantu kerja obat jadi lebih cepat, tapi juga bisa bikin lambung iritasi, apalagi kalau kamu juga ngopi barengan.

Nah, buat kamu yang lagi konsumsi obat jantung atau tekanan darah, penting banget memperhatikan efek kafein. Kopi bisa bikin tekanan darah dan detak jantung naik, jadi efek obatmu bisa berkurang. 

Nggak harus stop ngopi sih, tapi kamu bisa coba pantau reaksi tubuh dan pertimbangkan kopi tanpa kafein kalau perlu.

Intinya, kopi memang nikmat dan jadi teman setia pagi hari, tapi jangan lupa kalau dia juga zat kimia kuat yang bisa memengaruhi cara kerja obat di tubuhmu. 

Biar aman, minum obat kayak levothyroxine atau bisfosfonat di pagi hari dengan air putih saat perut kosong, dan tunggu setengah sampai satu jam sebelum ngopi. Kalau kamu pakai obat flu, asma, ADHD, antidepresan, atau obat jantung, sebaiknya diskusikan kebiasaan minum kopi kamu ke dokter atau apoteker. 

Kalau kamu sering ngerasa gelisah, susah tidur, atau jantung berdebar setelah ngopi, mungkin saatnya kurangi kafein atau ganti ke kopi decaf. Ingat, tiap orang beda-beda dalam mengolah kafein, jadi kenali sinyal tubuhmu dan jangan ragu buat konsultasi ke ahli.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment