Bahaya Love Bombing dalam Suatu Hubungan

24 Mei 2024 13:04
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Love bombing dapat mengaburkan penilaian seseorang. (iStockphoto)

Sahabat.com - Love bombing adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tahap awal suatu hubungan di mana salah satu pihak memberikan terlalu banyak perhatian, kekaguman, dan kasih sayang kepada pihak lain.

Tindakan ini sekilas terlihat romantis dan mengesankan, namun menurut para psikolog, love bombing adalah salah satu jenis manipulasi yang berbahaya.

Tanda-tanda love bombing antara lain :

Terlalu memuji hal yang paling biasa sekalipun.

Hadiah yang terus mengalir, sering kali berlimpah.

Intensitas emosi tinggi.

Dia selalu cepat mengungkapkan perasaan cinta dan pengabdian yang mendalam, sering kali pada tahap awal suatu hubungan.

Berkomunikasi secara teratur melalui pesan teks, panggilan telepon, dan media sosial.

love bombing dapat mengaburkan penilaian seseorang, kata Ramani Durvasula, psikolog klinis berlisensi dan profesor psikologi di California State University, Los Angeles, karena sifatnya yang sangat berbahaya.

Bahaya love bombing:

1. Manipulasi Emosi

Pelaku love bombing sering kali punya agenda tersembunyi. Mereka menggunakan cinta sebagai alat untuk memanipulasi emosi targetnya.
Begitu targetnya terjerumus ke dalam jebakan cinta yang diberikan, pelaku mulai menunjukkan sisi aslinya, penuh kendali dan dominasi.

2. Menimbulkan Ketergantungan Emosional

Perhatian dan kasih sayang tersebut dapat membuat sasarannya sangat bergantung secara emosional kepada pelakunya. Ketergantungan ini membuat target sulit berpikir jernih dan mengambil keputusan rasional.

3. Menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian

Sekilas, segalanya mungkin tampak sempurna. Namun ketika pelaku mulai menarik diri dan intensitas kasih sayang yang diberikan menurun, sasaran merasa bingung dan cemas. Perubahan ini dapat berdampak serius pada stabilitas mental target.

4. Menguras tenaga dan fokus 

Ketika seseorang terjebak dalam lingkaran setan ledakan cinta, banyak tenaga dan waktu yang terbuang untuk mempertahankan hubungan yang tidak sehat tersebut. Targetnya mungkin menjadi tidak bisa fokus pada aspek penting kehidupan lainnya, seperti pekerjaan, keluarga, dan kesehatan pribadi.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment