Bahaya Tersembunyi Vape: Studi Baru Ungkap Risiko Diabetes yang Diam-Diam Mengintai

14 November 2025 12:08
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Ilustrasi seseorang menggunakan vape dan rokok, yang dikaitkan dengan meningkatnya risiko diabetes.

Sahabat.com - Sebuah studi terbaru dari University of Georgia memberi peringatan keras bagi para pengguna vape. Riset ini menemukan bahwa vaping, merokok, atau mengombinasikan keduanya bisa meningkatkan peluang seseorang mengalami prediabetes hingga diabetes. 

“Di saat rokok elektrik dipromosikan sebagai alternatif yang lebih ‘aman’, temuan ini menunjukkan adanya bahaya tersembunyi yang bisa memicu masalah metabolik jangka panjang,” ujar Sulakshan Neupane, penulis utama studi tersebut.

Penelitian berskala besar yang melibatkan lebih dari 1,2 juta responden ini mengungkap bahwa penggunaan vape saja sudah mampu meningkatkan risiko prediabetes sebesar 7 persen—angka yang tampak kecil, namun setara dengan ribuan kasus tambahan setiap tahun. Risiko makin melonjak pada pengguna ganda, yaitu mereka yang merokok sekaligus vaping, dengan peningkatan risiko prediabetes hingga 28 persen dan risiko diabetes hingga 9 persen. 

Neupane menegaskan, “Penggunaan ganda memberikan efek yang lebih berbahaya karena risiko kedua produk tersebut saling melipat.”

Riset ini juga menunjukkan bahwa kelompok tertentu lebih rentan, termasuk individu Hispanik, Black, Asia, serta mereka yang hidup dalam kondisi ekonomi rendah. Faktor berat badan menjadi pemicu tambahan; pengguna vape dengan indeks massa tubuh tinggi menunjukkan hasil kesehatan yang jauh lebih buruk. 

Neupane menambahkan, “Orang dengan pendapatan rendah mengalami stres mental dan cenderung merokok atau menggunakan alkohol untuk mengatasinya, sehingga risiko kesehatan mereka meningkat.”

Di sisi lain, aktivitas fisik rutin terbukti memberi perlindungan. Peneliti menemukan bahwa olahraga dapat menurunkan risiko prediabetes pada perokok hingga 8 persen—memberi harapan bahwa gaya hidup sehat masih punya peran besar dalam mencegah dampak buruk rokok dan vape. 

Hasil studi yang terbit di AJPM Focus ini diharapkan bisa menjadi dorongan bagi upaya kesehatan publik untuk menekan angka merokok dan meningkatkan kesadaran bahaya vape pada metabolisme tubuh.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment