Bakteri Pemakan Plastik di Luka Bisa Bikin Infeksi Makin Parah!

28 Mei 2025 13:36
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Baru-baru ini para peneliti menemukan bahwa Pseudomonas aeruginosa—si penyebab infeksi yang sering bikin khawatir—bisa “nyemil” plastik dari perawatan medis seperti perban, implan, bahkan kateter.

Sahabat.com - Sahabat, siapa sangka ya, sampah plastik yang kita anggap susah terurai ternyata menjadi sumber makanan bagi bakteri jahat di rumah sakit. 

Baru-baru ini para peneliti menemukan bahwa Pseudomonas aeruginosa—si penyebab infeksi yang sering bikin khawatir—bisa “nyemil” plastik dari perawatan medis seperti perban, implan, bahkan kateter.

Ronan McCarthy dan timnya mulai penasaran, “Apa iya bakteri di rumah sakit punya enzim pemecah plastik seperti yang ditemukan di bakteri lingkungan?” 

Setelah cek genome, mereka kaget bukan main saat melihat gen untuk enzim pengurai plastik ada di strain yang diambil dari luka pasien. 

“Ternyata bukan hanya memecah plastik, bakteri ini bisa tumbuh dengan ‘makan’ plastik sebagai sumber energi,” ungkap mereka.

Lebih parah lagi, enzim bernama Pap1 itu membuat P. aeruginosa membentuk biofilm—lapisan pelindung bakteri—lebih tebal dan kokoh. 

Bayangkan, “Mereka menggunakan plastik yang sudah dipecah sebagai semen untuk memperkuat ‘benteng’ biofilm,” kata para ilmuwan. 

Jadi, bukannya mencegah infeksi, penggunaan plastik medis bisa jadi mempermudah bakteri ini bertahan dan berkembang biak.

Infeksi P. aeruginosa sendiri sudah menyebabkan sekitar 559.000 kematian tiap tahun di seluruh dunia. Mereka paling senang menyerang pasien dengan luka terbuka, pasien bedah, hingga pengguna kateter. Kalau bakteri ini makin lihai “memakan” plastik, bisa-bisa implan ortopedi atau gigi palsu malah jadi sasaran empuk.

Untungnya, riset belum berhenti sampai di situ. Para ilmuwan tengah mencoba menambahkan zat antimikroba ke plastik medis supaya bakteri nggak betah “ngumpet” dan ngemil. 

Tapi, “Sekarang kami harus lebih hati-hati dalam memilih bahan plastik untuk keperluan medis di masa depan,” tegas para peneliti.

Jadi, sahabat, meski plastik praktis, risikonya bisa jauh lebih serius kalau sampai dimanfaatkan bakteri. Semoga segera ada inovasi bahan alternatif supaya perawatan medis aman dan bebas plastik nakal!

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment