Baru Makan Lemak 2 Hari, Ususmu Bisa Kacau Total Tanpa Kamu Sadari!

03 Juni 2025 13:50
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Sebuah studi terbaru dari para peneliti di WEHI (Walter and Eliza Hall Institute), Melbourne, menunjukkan bahwa efek makanan tinggi lemak bisa langsung terasa ke sistem pertahanan tubuh di usus, bahkan sebelum kamu merasa ada yang salah.

Sahabat.com - Sahabat, siapa sangka cuma dua hari makan makanan berlemak tinggi bisa bikin ususmu rusak diam-diam?

Sebuah studi terbaru dari para peneliti di WEHI (Walter and Eliza Hall Institute), Melbourne, menunjukkan bahwa efek makanan tinggi lemak bisa langsung terasa ke sistem pertahanan tubuh di usus, bahkan sebelum kamu merasa ada yang salah.

Penelitian ini mengungkap bahwa protein pelindung usus bernama IL-22 menurun drastis hanya dalam dua hari setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh. Padahal, protein ini penting banget buat mencegah peradangan di usus.

"Setiap makanan yang kita konsumsi ikut membentuk kesehatan usus kita," ujar Dr. Cyril Seillet, peneliti senior dalam studi ini. 

Menurutnya, makin sering kita makan lemak jenuh, makin besar risiko peradangan tersembunyi yang menggerogoti perlindungan alami di usus.

Yang bikin ngeri, meskipun tubuh masih terlihat sehat dan nggak ada gejala apapun, di dalamnya usus kita bisa saja sudah mulai bermasalah. Peradangan ini diam-diam menumpuk dan bisa meledak jadi penyakit kronis bertahun-tahun kemudian, seperti radang usus, autoimun, atau masalah pencernaan lainnya. "Ini semacam bahaya tersembunyi," kata Dr. Seillet lagi.

Le Xiong, penulis utama penelitian ini, juga menjelaskan bahwa bukan cuma bikin peradangan, lemak jenuh juga mematikan kemampuan tubuh buat melawan peradangan itu sendiri. 

"IL-22 itu ibarat tameng pelindung usus. Tapi cuma butuh dua hari makan lemak tinggi untuk membuat tameng itu hilang," jelasnya. 

Menariknya, lemak tak jenuh seperti yang ada di alpukat dan kacang-kacangan justru bisa membantu memproduksi kembali IL-22 dan memperkuat sistem pertahanan usus.

Dalam studi ini, meski tikus-tikus percobaan nggak mengalami kenaikan berat badan atau gejala fisik apapun, jaringan usus mereka sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan parah setelah hanya beberapa kali makan lemak tinggi. Dinding usus menebal, jaringan terganggu, dan sel-sel imun menumpuk.

Para peneliti optimis hasil ini bisa membuka jalan ke arah terapi baru yang bisa mengembalikan fungsi usus hanya dengan meningkatkan IL-22. Tapi mereka juga ingin lebih fokus pada cara alami—seperti mengatur pola makan dengan lebih banyak konsumsi lemak sehat—untuk mencegah masalah kronis sejak dini.

Jadi, sahabat, sebelum kamu pesan burger keju besar atau gorengan lagi besok, ingat: bisa jadi ususmu diam-diam menderita. Nggak ada salahnya mulai pilih lemak yang baik daripada nunggu ususmu berteriak minta tolong.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment