Bukan Selingkuh, Ini Penyebab Utama Perceraian Menurut Penelitian

06 Agustus 2024 10:42
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Untuk mengatasi penghinaan dalam hubungan, Gottman menyarankan agar pasangan saling terbuka tentang emosi mereka. Misalnya, jika salah satu pasangan membatalkan makan malam, alih-alih marah, ungkapkan perasaan sedih dengan jelas dan sertakan permintaan yang konstruktif.

Sahabat.com - Psikolog dan seksolog John Gottman, dalam bukunya yang berjudul "What Predicts Divorce?", mengidentifikasi empat faktor utama yang dapat menyebabkan perceraian dalam hubungan, yaitu penghinaan, kritik, sifat defensif, dan stonewalling. 

Temuan ini berasal dari penelitian yang melibatkan 40.000 pasangan selama lebih dari lima dekade.

Menurut Gottman, penghinaan merupakan indikator utama dari kemungkinan kegagalan hubungan. Ia menjelaskan bahwa penghinaan sering kali berujung pada komunikasi negatif, di mana salah satu pasangan merasa direndahkan dan tidak dihargai, sementara yang lainnya mungkin merasa lebih superior.

Gottman memberikan contoh seperti kebiasaan terus-menerus menyela dan berbicara dengan nada tidak sopan, yang menunjukkan bahwa seseorang tidak menganggap pendapat pasangan penting atau berharga.

"Jika perilaku ini sering terjadi, hubungan, terutama pernikahan, bisa mengalami masalah serius," ujarnya, seperti dikutip CNBC Make It pada Jumat (2/8/2024).

Penghinaan dapat menghilangkan rasa dukungan dalam hubungan, menjadikan pasangan yang seharusnya sebagai mitra justru terasa seperti musuh.

Untuk mengatasi penghinaan dalam hubungan, Gottman menyarankan agar pasangan saling terbuka tentang emosi mereka. Misalnya, jika salah satu pasangan membatalkan makan malam, alih-alih marah, ungkapkan perasaan sedih dengan jelas dan sertakan permintaan yang konstruktif.

"Untuk menghindari komunikasi yang merendahkan, ungkapkan perasaan Anda, tambahkan permintaan, dan ajak pasangan Anda untuk berpikir bersama dalam percakapan," jelasnya.

Gottman juga merekomendasikan untuk mengungkapkan penghargaan sebagai cara kedua. Hal ini membantu pasangan fokus pada aspek positif daripada negatif dalam hubungan.

"Amati pola komunikasi Anda selama seminggu. Bandingkan frekuensi interaksi negatif (seperti mengomel, mengkritik, mengabaikan) dengan interaksi positif (seperti memuji atau melakukan hal baik untuk pasangan)," tambah Gottman.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment