Dengarkan Lagu Sedih Setelah Putus Cinta? Ternyata Bisa Bikin Luka Hati Makin Dalam

04 September 2025 11:56
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Sebuah penelitian terbaru dalam jurnal PLOS ONE menemukan bahwa mendengarkan lagu sedih tidak selalu membantu, terutama bagi mereka yang memiliki sifat neurotik atau mudah cemas dan sensitif. Alih-alih menenangkan, musik justru bisa memperdalam luka hati.

Sahabat.com - Putus cinta memang menyakitkan, dan salah satu cara paling sering dilakukan banyak orang untuk melampiaskan perasaan adalah dengan mendengarkan musik. 

Namun, sebuah penelitian terbaru dalam jurnal PLOS ONE menemukan bahwa mendengarkan lagu sedih tidak selalu membantu, terutama bagi mereka yang memiliki sifat neurotik atau mudah cemas dan sensitif. Alih-alih menenangkan, musik justru bisa memperdalam luka hati.

Peneliti melibatkan 389 mahasiswa di Tiongkok yang pernah mengalami putus cinta dalam lima tahun terakhir. Hasilnya, mereka yang memiliki tingkat neurotisisme lebih tinggi cenderung menggunakan musik sebagai pelarian dengan cara yang tidak sehat. 

“Mendengarkan lagu sedih memang bisa memberi rasa lega sesaat, tapi justru memperburuk suasana hati dalam jangka panjang,” ungkap para peneliti.

Neurotik sendiri adalah sifat kepribadian yang ditandai dengan mudah gelisah, cepat tersinggung, hingga rentan stres. 

Orang dengan sifat ini cenderung lebih sulit mengendalikan emosi, sehingga saat patah hati mereka lebih gampang terjebak dalam pikiran negatif. 

Lagu-lagu dengan nuansa melankolis atau marah justru bisa membuat kesedihan terasa lebih berat dan bertahan lebih lama.

Sebaliknya, mendengarkan musik dengan cara yang sehat—seperti lagu yang menenangkan atau membangkitkan semangat—ternyata tidak cukup efektif langsung menghapus rasa sedih, namun dapat membantu menjaga keseimbangan emosi dalam jangka panjang. Hal ini mendukung pemulihan mental dengan lebih stabil.

Penelitian ini juga menyoroti pentingnya memahami cara mengatasi patah hati sesuai dengan kepribadian masing-masing. Karena sifat neurotik tidak bisa diubah, strategi coping harus diarahkan ke hal-hal yang lebih sehat. 

Para ahli menyarankan agar program kesehatan mental mulai mengedukasi anak muda untuk mengenali kapan musik justru menjadi pelarian yang tidak sehat, serta bagaimana memilih cara yang lebih baik untuk pulih dari luka emosional.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment