Deodoran: Sumber Polusi Udara Tersembunyi yang Setara dengan Polusi Perkotaan

16 Oktober 2024 14:11
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Dengan meningkatnya kekhawatiran tentang dampak partikel halus terhadap kesehatan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan produk perawatan pribadi dapat berkontribusi pada polusi udara yang signifikan.

Sahabat.com - Produk perawatan pribadi modern, seperti deodoran, sering kali diformulasikan dengan berbagai bahan untuk menutupi bau badan, mencegah keringat, dan memberikan aroma segar. Namun, penggunaan produk ini dapat menghasilkan polusi udara yang signifikan.

Sebuah studi yang dipimpin oleh peneliti dari École Polytechnique Fédérale de Lausanne (EPFL), Swiss, mengungkapkan bahwa ratusan senyawa digunakan dalam produk perawatan pribadi, beberapa di antaranya dapat bereaksi di lingkungan dan membentuk polutan baru dengan toksisitas yang belum sepenuhnya dipahami.

Studi ini berhasil mengidentifikasi lebih dari 200 jenis senyawa organik yang mudah menguap (VOC) dengan konsentrasi beberapa bagian per juta. Meskipun banyak di antaranya dianggap tidak berbahaya pada konsentrasi rendah, beberapa senyawa dapat bereaksi cepat dan membentuk aerosol organik sekunder yang berpotensi berbahaya.

"Beberapa molekul dapat membentuk partikel ultrahalus yang dapat mengendap di paru-paru kita," kata Dusan Licina, insinyur EPFL. Ia menambahkan, "Kita masih belum sepenuhnya memahami dampak kesehatan dari polutan ini, tetapi polutan ini mungkin lebih berbahaya daripada yang kita duga, terutama karena sering diaplikasikan di dekat saluran pernapasan."

Banyak rumah dan kantor modern memiliki sumber ozon (O3) seperti printer dan mesin fotokopi. Ozon dapat bereaksi dengan VOC, menciptakan polutan tambahan yang masuk ke dalam ruangan. Meskipun ozon terlihat mirip dengan oksigen yang kita butuhkan untuk bernapas, atom oksigen ketiga pada ozon membuatnya lebih reaktif.

Untuk memahami potensi polutan dari produk perawatan pribadi, Licina dan timnya melakukan eksperimen terhadap semprotan deodoran, losion tangan, parfum, dan produk lainnya. Mereka melakukan dua jenis pengujian: satu mengukur emisi produk di lingkungan dalam ruangan, dan yang lain menambahkan ozon untuk mengamati reaksi yang terjadi.

Hasilnya menunjukkan bahwa "kabut asap" partikel terbentuk dalam hampir semua kasus, kecuali pada deodoran roll-on. Yang mengkhawatirkan, laju pertumbuhan partikel tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang biasanya dilaporkan dalam studi kualitas udara luar ruangan.

Dengan meningkatnya kekhawatiran tentang dampak partikel halus terhadap kesehatan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan produk perawatan pribadi dapat berkontribusi pada polusi udara yang signifikan.

"Saya tahu ini sulit untuk diterima, tetapi kita harus mengurangi ketergantungan pada produk-produk ini atau, jika memungkinkan, beralih ke alternatif yang lebih alami dengan reaktivitas kimia yang rendah," pungkas Licina.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment